Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

MBG, Standard, Pengawasan, dan Sanksi

5 Mei 2025   23:09 Diperbarui: 7 Mei 2025   17:24 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan bergizi gratis (Sumber: Kompas.com/Egadia Birru)

Siswa SMPN 35 Bandung keracunan makanan dari makanan yang disediakan dari catering program MBG. Dan ternyata masih ada beberapa kasus keracunan yang lain. Wow!

Ternyata Makan Bergizi Gratis tak selalu seindah sebutannya. Makan Bergizi Gratis atau disingkat MBG, pastinya distandarkan dengan nilai gizi tertentu yang sudah diperhitungkan oleh pemerintah dengan bantuan para ahli gizi yang ada di Indonesia.

Namun bagaimana pengawasannya?

Adakah standard kerja yang harus diikuti oleh penyedia katering yang mendapat pekerjaan menyediakan makanan tersebut?

Saya jadi ingat ketika pelajaran PKK di SMP dulu. Ada tugas membuat daftar menu makan sehari-hari, kemudian sesekali ada praktek memasak secara berkelompok di mana hasil masakannya akan dinilai oleh para guru yang mencicipi. 

Tentunya, dalam membuat daftar menu dan praktek memasak dengan bimbingan para guru, anak-anak murid diarahkan untuk juga memperhitungkan nilai gizi. Nilai gizi yang harus diperhitungkan dari bahan makanan dan jenisnya, cara memasak, dan juga cara menyajikan.

Kalau bahan makanan sudah oke, tetapi dimasak dengan cara yang salah tentunya nilai gizinya juga menjadi berkurang. Misalkan masakannya terlalu matang, atau malah masih mentah sementara bahan makanannya adalah tipe yang harus dimasak matang, dst. Tentunya itu semua akan mempengaruhi nilai gizi dari bahan makanan yang diharapkan akan memberi gizi yang baik tadi.

Cara menyajikan? Selain ada seninya, juga ada tata caranya. Contoh: jenis masakan tertentu tidak bisa langsung ditaruh dalam wadah tertutup ketika baru matang dan masih panas, karena akan mengakibatkan cepat basi. 

Apalagi kalau katering dalam jumlah banyak. Antara waktu memasak dan waktu mengkonsumsi perlu diperhitungkan dengan benar. Jangan sampai masakan sudah matang, tetapi waktu mengkonsumsi masih lama. Sementara jenis makanan yang dimasak adalah jenis yang cepat basi.

Pertanyaannya, apakah katering-katering yang mendapatkan tugas menyediakan MBG sudah dipilih dengan benar, atau asal ada saja? Adakah ahli gizi yang memastikan bahwa makanan yang disiapkan sudah cukup gizi dan sesuai dengan aturan yan disepakati bersama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun