Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Libur Tetapi Tetap Kerja

29 Maret 2025   00:04 Diperbarui: 29 Maret 2025   14:11 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berlibur sambil bekerja (sumber:www.investmentexecutive.com)

Ini juga berlaku untuk tim support yang biasanya harus ada orang yang stand by di luar jam kerja. Contohnya IT support. Jika memang ada staff yang sedang cuti, maka seharusnya dia juga dibebaskan dari kewajiban stand by di luar jam kerja.

Stand by di luar jam kerja mungkin bisa berarti tidak berada di kantor, yang penting stand by dan siap melaksanakan tugas, jika diperlukan. 

Oleh karena itu, jika berencana tidak cuti tetapi tetap mudik, ada baiknya memberitahu dan menyiapkan semua keperluan. Jadi, jika dibutuhkan dia bisa langsung mengerjakan tugasnya. 

Jangan sampai, tidak cuti, tetapi koneksi Internet putus sambung, sehingga sulit menyelesaikan tugas. Bukankah itu tidak fair juga untuk perusahaan? Selain itu, jelas karyawan tersebut tidak profesional.

Kalau memang fasilitas di mana dia akan berada tidak mendukung untuk WFA, sebaiknya ambil cuti saja. Ini penting agar tidak menganggu rekan kerja yang lain, yang menunggu hasil kerjanya.

Namun, semuanya tergantung perusahaannya juga. Perusahaan dengan manajemen yang baik, biasanya akan menghormati privacy karyawan di saat sedang cuti atau libur. 

Malah, menurut pengalaman saya, beberapa perusahaan mewajibkan karyawan menghabiskan cuti. Tujuannya untuk refreshing tadi. Agar ketika kembali bekerja, karyawan tersebut lebih segar dan bersemangat.

Sementara manajemen yang kurang professional malah tidak peduli apakah stafnya sedang libur atau tidak. Boss tetap bolak-balik telepon, diminta selalu stand by dengan laptopnya, dll.

Kalau kondisinya seperti itu, keputusan ada di tangan karyawan. Mau lanjut bekerja di situ atau tidak. Kalau saya sih, akan mulai cari-cari kerja lagi. Buat apa bekerja untuk perusahaan yang bahkan disaat karyawan sedang cuti pun masih bikin stress.

Gimana gak stress kalau sudah berencana melakukan kegiatan liburan, eh tiba-tiba ditelepon, ditanya pekerjaan, dan diminta melakukan sesuatu. Apalagi bagi karyawan yang sudah berkeluarga. Di saat harusnya berlibur dan menikmati kebersamanaan, malah mantengin laptop sepanjang waktu. 

Waktunya bekerja, bekerjalah sebaik mungkin. Waktunya liburan, berliburlah sepuasnya. Waktunya kembali ke pekerjaan, semangatlah, agar tahun depan bisa cuti lagi. Itu namanya keseimbangan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun