Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membangun Desa Teknologi dengan IOT

21 Februari 2024   01:18 Diperbarui: 21 Februari 2024   15:46 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecepatan internet. Sumber: KOMPAS.com/ZULFIKAR

Sensor-sensor yang dipasang, dapat di-set untuk mengirimkan signal-signal, misalkan jika terjadi serangan hama terhadap tanaman pertanian. Pemantauan kondisi tanah menggunakan alat yang terhubung ke Internet dapat menghasilkan tindakan pencegahan akan gagal panen.

Lantas, apakah para petani kemudian harus belajar mengoperasikan komputer, menganalisa masalah berdasarkan data dan informasi, mengambil keputusan dst? Idealnya sih begitu. Pada akhirnya diharapkan pertanian Indonesia menjadi pertanian modern yang dikendalikan oleh para ahli dengan memanfaatkan teknologi. Para petani traditional akan menjadi kelompok yang melakukan pekerjaan "bertani" turun ke lapangan, misal untuk melakukan tindakan pengusiran dan pencegahan hama, membajak sawah, memanen hasil, dll. Sedangkan tindakan apa yang perlu dilakukan, ditentukan oleh para ahli tadi. Para ahli yang memiliki kemampuan membaca data, menganalisa data, mengambil Keputusan dst.

Selain untuk pertanian, peternakan, dan Perkebunan, Internet juga dibutuhkan oleh "orang desa" agar mereka juga memiliki akses yang sama ke dunia luar, seperti penduduk di daerah perkotaan, yang saat ini terlihat "lebih maju". Guru-guru dapat  update knowledge melalui Internet, sehingga tidak ketinggalan dari guru-guru di kota. Ada banyak hal yang dapat dilakukan dengan Internet. Pada akhirnya diharapkan tidak ada lagi perbedaan intelektual antara orang desa dan orang kota.

Namun demikian, perlu diingat bahwa Internet adalah sarana yang harus diikuti dengan pembangunan teknologi seperti ditulis di atas. Perlu ada aplikasi pengolahan data dan mungkin aplikasi lainnya, perlu mempersiapkan sumber daya manusianya, yaitu para ahli yang mau "berkantor" di pedesaan, perlu penyediaan perangkat keras yang memadai agar Internet tidak hanya menjadi Internet yang membuat penduduk desa menghabiskan lebih banyak waktu untuk main game online, sekedar chit-chat dengan orang yang jauh, nonton streaming film korea, dll.

Penyediaan Internet cepat di pedesaan penting untuk kemajuan desa, namun pembangunan desanya sendiri menjadi desa para "petani" modern yang mengembangkan pertanian Indonesia lebih penting. Itu baru Internet cepat untuk mengembangkan desa. (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun