Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Keluarga & Teman, Pemacu Semangat dalam Menyelesaikan Skripsi

11 Mei 2023   23:32 Diperbarui: 12 Mei 2023   15:34 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Photo by RDNE Stock project/Pexels

Teman ini seolah mengabaikan alasan kami berdua yang berniat mundur. Sementara ayah saya pun tidak pernah lelah mengingatkan, bahwa di Indonesia ijasah masih lebih dihargai daripada skill. 

Pembimbing skripsi kami juga terkenal sangat disiplin, detail, dan cukup ditakuti oleh para mahasiswa. Rupanya teman ini tidak mau pergi bimbingan sendiri menghadapi sang dosen pembimbing.

Karena rasa tidak enak dengan teman ini, dan setuju dengan pendapat ayah saya, ditambah lagi ingatan bahwa dengan bekerja sambil kuliah, saya sudah mengorbankan banyak hal terutama uang dan waktu, maka saya pun berusaha memacu semangat. 

Sering juga teman ini memaksa datang ke rumah untuk sama-sama mengerjakan skripsi sebelum pergi bimbingan. Otomatis saya tidak punya alasan untuk menghindar. Sementara teman yang sedang mempersiapkan pernikahan, tidak bisa kami paksa karena memang sibuk.

Namun setiap jadwal bimbingan tiba, kami selalu saling kontak mengingatkan jadwal dan pergi bersama-sama. Dosen pembimbing pun membuat kami saling bekerja sama dan saling membantu memeriksa hasil pekerjaan kami.

Kadang jika salah seorang dari kami ada yang masih belum selesai persiapan bahan skripsi yang akan dilaporkan, kami tunggui, dan memberanikan diri memberi tahu dosen pembimbing bahwa kami akan datang terlambat sekian menit atau minta ganti jam. Padahal dosen ini juga adalah tipe orang yang sangat tepat waktu. Namun karena kami bertiga, maka jika beliau marah-marah, kami hanya menunduk dan sembunyi-sembunyi saling lempar senyum saja.

Pada akhirnya kami bertiga dapat menyelesaikan skripsi dan maju untuk sidang. Perjuangan belum selesai, masih berlanjut.

H-1 sidang, seorang teman lain meminjami saya laptop untuk mendemonstrasikan sistem komputer yang sudah saya buat dan tuangkan dalam skripsi. Sebenarnya pihak kampus menyediakan sebuah komputer untuk para peserta sidang. Namun, teman saya mengatakan lebih baik bawa laptop sendiri supaya bisa memastikan semuanya berjalan lancar dan tidak pelu buang waktu lagi untuk melakukan instalasi pada PC yang disediakan kampus.

Hari H, beberapa teman dengan setia menjemput dan menunggui saya selama sidang. Kami bertiga, yang satu kelompok bimbingan skripsi, sidang di hari yang sama. Pagi-pagi kami sudah datang dan saling menguatkan. Siap tidak siap, harus siap.

Dan tibalah giliran saya. Entah karena gugup, progam komputer yang sebelumnya sudah saya test didalam laptop, sama sekali tidak jalan. Alamak!!

Dengan keringat dingin, saya mencoba mengutak-ngatik program yang sebelumnya sudah saya pastikan jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun