Asumsi bahwa orang kota jauh lebih baik secara ekonomi sehingga dapat selalu diandalkan harus dihapus. Bagaimanapun Anda tidak dapat bergantung "terlalu lama" pada mereka, alias harus mandiri.
Managemen Keuangan
Jika sudah memiliki pekerjaan, sebaiknya tidak boros. Anda merantau bukan untuk sebulan dua bulan bukan? Berpikirlah panjang. Menabunglah sampai minimal punya tabungan untuk 6 bulan ke depan, baru bisa agak longgar.Â
Tabungan ini akan berguna dalam kondisi darurat. Misalkan tidak diduga-duga kena PHK, tiba-tiba ada panggilan darurat untuk pulang kampung sebentar, atau bisa untuk tabungan mudik saat hari raya, dll.
Jujur
Secerdas apapun Anda, semudah apapun mendapat pekerjaan di tempat baru, kejujuran adalah modal yang harus dipunya kemanapun Anda merantau. Orang jujur lebih disukai daripada orang pintar tapi tidak jujur.Â
Kepintaran akan sesuatu bisa dipelajari jika ada kemauan. Tetapi kejujuran itu masalah sikap hati yang tidak semua orang punya.Â
Contohnya para koruptor, yang pastinya banyak juga yang tadinya perantauan. Waktu baru pindah ke "kota" masih jujur, makin naik jabatan, makin mudah tergoda untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi.Â
Ada yang makin banyak uang eh malah jadi tukang sogok sana sini demi reputasi baik. Yang disalahkan malah situasi di Indonesia yang "mendukung". Alasannya semua juga begitu, kesempatannya ada, dll. Kejujuran itu seharusnya tidak tergantung situasi dan kondisi.
Saya kira, itulah beberapa keterampilan, selain keterampilan bekerja, yang harus dimiliki perantau untuk bertahan hingga "sukses", kemanapun Anda merantau. Kalau tidak mau melatih keterampilan itu, tidak akan tahan banting, dan ujung-ujungnya tersingkir juga.Â
Merantau tidak melulu tentang mencari uang, tetapi juga hidup bersama dengan orang lain yang disadari atau tidak, dapat menjadi pendukung sukses Anda dalam mencari uang. (VRGultom)