Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Siapkah Anda Wawancara Kerja dengan Mesin AI?

26 April 2023   01:04 Diperbarui: 26 April 2023   08:09 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mencoba melamar pekerjaan secara online, dan tidak lama kemudian ada balasan bahwa CV atau resume Anda tidak lolos screening?

Padahal skill dan pengalaman Anda sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dan sesuai dengan kebutuhan untuk posisi yang ditawarkan. 

Anda juga bukan fresh graduate yang hanya bermodalkan ijazah dan pengalaman berorganisasi. Tetapi modal Anda sudah sangat cukup dengan pengalaman bekerja bertahun-tahun di posisi yang sama, segudang prestasi yang pernah diraih sehubungan dengan posisi itu, dst.

Tetapi bagaimana bisa CV Anda tidak lolos screening?

Ternyata screeningnya menggunakan teknologi AI. Kemungkinan format CV Anda tidak cocok dengan "bahasa" si AI, maka dia tidak dapat "menterjemahkan" isi CV Anda sebagai CV dari seorang pelamar yang sesuai dengan kebutuhan untuk posisi yang ditawarkan.

Ada dua atau tiga kali saya mengalami ini. Awalnya saya hanya terkejut, baru submit koq sudah langsung dapat balasan, tidak lolos screening. Baru kemudian saya sadar, kalau yang melakukan screening adalah mesin.

Sekarang, malahan robot juga sudah mengambil alih tugas mewawancarai kandidat. Gimana bisa?

Coba ingat-ingat lagi bagaimana biasanya wawancara kerja terjadi. Tergantung!

Kalau perusahaan baru merayu seorang expert untuk ditempatkan di level senior biasanya gak pake wawancara resmi. Cuma diajak ngobrol (baca: pdkt) di tempat yang nyaman, misalnya restoran, untuk mencari tahu kira-kira bagaimana mereka dapat melakukan penawaran gaji. Dalam kasus ini memang lebih baik ketemu langsung.

Kalau fresh graduate biasanya harus isi form dulu, diminta mengerjakan beberapa test, baru kemudian diwawancarai berdasarkan hasil test tersebut. Nah, ini baru cocok pakai AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun