Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Konsultan - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengobatan Traditional Perlu Dibina & Distandarisasi

11 April 2023   18:11 Diperbarui: 12 April 2023   12:32 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak ada pengalaman dari lingkungan sekitar mengenai kemampuan penyembuhan yang mereka lakukan, tentunya lingkungan sekitar pun tidak adakan mengakui. Minimal, pasti ada cerita dulunya, entah kakek/neneknya, orang tuanya, yang memiliki kemampuan itu.

Tetapi pengobatan alternatif hanya dengan mantra-mantra dan hal-hal gaib, sepertinya tidak akan bisa dijelaskan dengan logika. Artinya tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dan biasanya, praktek perdukunan seperti ini, ujung-ujungnya duit (UUD). 

Entah dikatakan pembayaran ala kadarnya, ganti kemenyan dan bahan-bahan lainnya, tapi ketika dikasih uang sedikit (menurut ukuran dia), menggerutu atau minta tambah, ya patut dipertanyakan niatnya.

Dari niat bisa ketahuan juga toh, apakah pengobatan yang dilakukan murni pengobatan traditional atau hanya praktek perdukunan sebagai mata pencaharian.

Dalam kasus Ida Dayak, beliau meggunakan minyak Bintang dalam praktek pengobatan yang dia lakukan. Pengobatannya sendiri tidak dipungut biaya.

Menurut berita, dia hanya menjual minyaknya saja. Saya yakin harga minyaknya tidak mahal, karena buktinya banyak orang berbondong-bondong datang untuk diobati.

Ada banyak jenis pengobatan alternatif yang sudah diakui. Salah satunya pengobatan traditional China (Traditional Chinese Medicine). Pengobatan alternatif ini sudah diakui oleh pemerintah, dan ada organisasinya, yaitu Ikatan Naturopatis Indonesia (IKNI). IKNI ini sudah mendapat kesempatan untuk bermitra langsung dan dibina oleh Kementrian Kesehatan RI.

Indonesia yang kaya dengan berbagai jenis tanaman obat dan beberapa teknik pengobatan seperti pengurutan, pengobatan patah tulang, dll, pastinya juga punya jenis pengobatan traditional sendiri. Mungkin tidak semuanya dapat diterima secara medis, tetapi pasti ada yang dapat distandarisasi seperti Chinese Traditional Medicine. 

Memang orang Indonesia juga biasanya tidak jauh-jauh dari mantera-mantera entah ditujukan kemana atau kepada siapa. Namun saya rasa itu adalah bagian dari sejarah masa lalu, dimana dulu belum ada agama. 

Dokter-dokter juga banyak yang berdoa dulu sebelum melakukan operasi. Kalau dulu belum ada agama, mungkin mantera itu adalah suatu bentuk doa.

Ada baiknya pemerintah merangkul dan membina para pelaku pengobatan traditional ini, jika memang terbukti mereka mempunyai metoda tertentu untuk melakukan penyembuhan yang dapat dibuktikan khasiatnya baik secara teori dan praktek. Siapa tahu pengobatan traditional Indonesia dapat mendunia seperti pengobatan traditional China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun