Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Change of Heart, Setiap Orang Boleh Berubah

5 April 2023   15:52 Diperbarui: 5 April 2023   16:02 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film pendek, berjudul "Change of Heart"  keluaran West Dawn Media ini, menceritakan kisah sepasang suami istri, Noer dan Mariem  yang baru saja menikah.

Film yang cukup pendek namun sarat makna. Terkadang seseorang begitu egois memandang orang lain sebagai orang yang sempurna, dan kecewa saat mengetahui masa lalu orang itu. Bagi orang timur, dengan adat istiadat tertentu, masih ada yang beranggapan lelaki boleh salah, sementara perempuan dituntut untuk sempurna.

Film diawali dengan scene pasangan suami istri Noer dan Mariem yang baru saja menikah sedang berjalan-jalan menikmati masa-masa awal pernikahan mereka. Tiba-tiba Noer (suami) berjumpa dengan seorang teman lama. Seperti biasa mereka saling bertanya kabar masing-masing. Noer pun tak lupa memberitahukan bahwa dia baru saja menikah dan sedang mengambil cuti menikah. Temannya kaget, karena mengetahui masa lalu Noer yang selamanya menjalin hubungan serius dengan wanita. Namun Noer menampik dengan mengatakan bahwa itu dulu dan kini dia sudah berubah.

Yah, orang boleh punya kehidupan yang kurang baik tadinya, dan kemudian berubah seiring waktu. Dulu mungkin masih muda dengan pemikiran yang kurang matang. Dan pola pikir berubah seiring dengan pengalaman hidup.  Demikian pula perubahan seseorang ke arah yang lebih baik. Pertanyaannya adalah, jika seseorang sudah berubah ke arah yang lebih baik, haruskah kita tetap mempermasalahkan masa lalunya yang mungkin kurang baik? Padahal hal itu sudah berlalu.

Masalah timbul ketika Noer mengetahui bahwa istrinya pun memiliki masa lalu yang tidak jauh berbeda dengan dirinya. Dan hal itu membuat Noer kecewa dan berubah sikap terhadap istrinya. Dimata Noer, seoarang wanita haruslah sempurna. Dan dia tidak terima ketika ada orang yang membisikan tentang masa lalu istrinya yang kurang baik (menurut dia). Padahal kalau dipikir-pikir dia hidup dengan istrinya dimasa sekarang dan masa depan. Bukan di masa lalu. 

Mengapa pula dia kecewa dengan masa lalu istrinya?! Lagi pula, Noer juga memiliki masa lalu yang kurang baik. Bagaimana mungkin dia berpikir bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Laki-laki boleh punya masa lalu yang buruk, sedangkan perempuan tidak? It's not fair!

Setalah berpikir panjang dan dinasehati oleh teman yang lain, akhirnya Noer mau menemui istrinya dan mengungkapkan kekecewaanya pada istrinya. Namun dia ingin berdamai dengan hatinya sendiri. Di masa muda istrinya memang bukan orang yang menjalankan perintah agama, namun pada akhirnya dia bertobat dan bertemu Noer. Bahkan dia membimbing Noer untuk kembali ke jalan Allah, hingga akhirnya mereka menikah. Akhirnya Noer sadar kalau setiap orang punya masa lalu dan mungkin saja masa lalunya itu kurang baik. 

Tuhan mau mengampuni kesalahan-kesalahan manusia dimasa lalu dan memberi kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri. Masa lalu bukan lagi sesuatu yang harus dipersoalkan. Sekalipun sudah bertobat, namun masa lalu itu tidak akan pernah hilang. Masa lalu itu adalah sesuatu yang harus diterima apa adanya bukan untuk dipersoalkan. Tidak ada orang yang sempurna. Kalau sudah sempurna seperti Tuhan, bukankah tempatnya di surga, bukan di dunia?!

Film pendek yang cukup menarik dan sarat makna, cocok sebagai bahan renungan. Setiap orang bisa berubah ke arah yang lebih baik walau masa lalu tidak dapat diubah. (VRGultom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun