Mungkin dia pikir experimen seperti itu bisa dilakukan dengan cara yang sama dengan uji coba sistem komputer? Kalau sistem komputer, sebelum deal jualan biasanya ada pembuktian konsep dulu secara logika,  berhubung barang jadinya baru akan dibuat setelah deal bahwa client akan memakai jasa mereka untuk implementasi sistem. Kalaupun ada barangnya, itu pasti sistem standard  yang masih perlu di-customize sesuai kebutuhan client.Â
Lha ini, masalah memasukan sesuatu ke dalam tubuh manusia, mana bisa cuma pembuktian konsep dengan cara logika. Menurut FDA, seharusnya ada dua putaran uji coba untuk meyakinkan bahwa teknologi tersebut aman bagi tubuh manusia. Tentu tidak bisa seperti ChatGPT yang diluncurkan dulu apa adanya, baru kemudian di-upgrade ke versi yang lebih tinggi.
Sebagai tambahan informasi, teknologi interface antara otak manusia dan komputer yang menggunakan chip ini, ternyata bukanlah sesuatu yang pertama kali ada. Sebelumnya, ada beberapa perusahaan lain yang mendapatkan persetujuan FDA untuk melakukan uji coba pada manusia. Mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan beberapa dekade untuk mendapatkan persetujuan itu, dengan melakukan berbagai penelitian. Salah satu perusahaan yang sudah mendapat persetujuan adalah Synchron. Â
Synchron, yang sama seperti Neuralink, juga bertujuan untuk membantu pasien dengan kelumpuhan untuk mengontrol digital device. Perusahaan ini mendapat persetujuan FDA untuk melakukan uji coba pada manusia, pada Juli 2021, setelah mengajukan permohonan lima tahun sebelumnya. Waktu yang cukup lama. Bandingkan dengan Neuralink yang berharap produknya mendapat persetujuan dalam hitungan bulan setelah sebelumnya ditolak. Synchron pertama kali melakukan uji coba devicenya (chip) pada empat pasien di Australia, yang berhasil mengirim pesan tulisan tanpa mengetik. Hanya melalui pikiran.
Mengapa Musk tidak bekerja sama saja dengan perusahaan itu ya? Kan tinggal melanjutkan menghubungkan interface yang sudah berhasil di uji coba itu ke sistem Artificial Intelligence. Bukankah itu keahlian Musk yang sudah diakui dunia?
(VRGultom)
Referensi:Â
neuralink.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H