Seorang wanita di Jawa Barat, korban pig butchering crypto scam, rugi 500 jutaan (berita kompas.com). Ternyata bukan cuma orang Indonesia korbannya, tetapi ada orang asing dari Amerika yang juga menjadi korban.Â
Pig butchering adalah istilah peternakan, dimana ternak digemukan dulu agar dagingnya menjadi banyak dengan tujuan disembelih. Metoda penggemukan ini tidak hanya untuk binatang babi. Sapi potong juga digemukan dulu supaya dagingnya banyak. Mungkin mengambil istilah babi karena bentuk badan babi yang bulat.Â
Celengan pun dalam bahasa Inggris disebut "Piggy Bank". Karena bentuk badan babi yang bulat gemuk dianggap dapat menampung isi lebih banyak. Sementara kalau sapi lebih banyak lekukan jadi mungkin ruang/volumenya dianggap tidak maksimal untuk menyimpan uang.
Modus Pig Butchering scam adalah menunjukan diri sebagai orang yang sukses berinvestasi dan kemudian mendekati orang-orang di medsos, yang pastinya sudah dipilih yang kira-kira punya uang. Si penipu berusaha menjerat calon korban dengan cara "mengajari" calon korban cara berinvestasi secara online, entah itu crypto, atau jenis investasi online lainnya.
Calon korban dipandu untuk membuat akun di web site yang linknya diberikan oleh si penipu dan dengan modus mengajari, si penipu memandu korban untuk mulai menginvestasikan sejumlah uang.Â
Awalnya semua berjalan dengan lancar hingga si korban menginvestasikan lebih banyak uang dengan harapan mendapat keuntungan lebih besar. Dan ketika uang yang diinvestasikan sudah dianggap cukup untuk dipanen oleh si penipu, mulailah terjadi "ketidak beresan". Misal uang hanya bisa diambil jika investor menambah investasi minimal sekian-sekian. Jenis penipuan ini mirip dengan investasi bodong "financial.org".
Jadi bagaimana menghindarinya?
Alarm yang pertama, ingatlah selalu bahwa tidak ada investasi yang keuntungannya "terlalu" tinggi, cepat berkembang, dan anti rugi. Jika ada iming-iming salah satu ciri tersebut, lebih baik selidiki dulu mengenai investasi yang ditawarkan.
Selanjutnya, check websitenya. Apakah website itu dapat dipercaya?