Apa bedanya Bank Digital dengan Perbankan digital. Menurut saya keduanya adalah istilah yang berbeda. Demikian pula dijelaskan dalam artikel Kompas.com berikut Inilah Perbedaan Bank Digital dan Bank yang Beri Layanan Digital Banking.
Bank digital adalah bank yang menjalankan fasilitas pembiayaan dan pendanaan dengan mengaplikasikan fintech (Financial Technology). Nasabah tidak perlu datang ke bank secara fisik, dan organisasi penyelenggara bank digital pun tidak perlu memiliki kantor secara fisik dibanyak tempat.Â
Mungkin bank digital cukup memiliki satu kantor tempat para pekerjanya saling bertemu dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dilakukan secara digital. Atau bisa saja mereka cukup menyewa virtual office sebagai alamat kantor mereka, lengkap dengan operator telepon yang akan menjawab telepon yang ditujukan ke perusahaan.
Sedangkan perbankan digital atau digital banking adalah fasilitas akses digital yang disediakan bank konvensional untuk para nasabahnya. Fasilitas itu dapat berupa Internet banking, mobile banking, ATM.
Beberapa contoh bank digital adalah Bank Jago yang merupakan transformasi dari Bank Artos, Jenius dari BTPN, Octo dari CIMB Niaga, dll.
Mengapa bank digital banyak diminati kaum milenial dan Gen Z? Kalau dilihat dari fitur yang disediakan, sebagai contoh bank jago: jago.com, bank digital ini menyediakan fasilitas -fasilitas yang bisa dibilang sudah menjadi kegiatan dan kebutuhan sehari-hari.Â
Bukan itu saja, bank digital ini juga menyediakan fasilitas "merencanakan", misalnya merencanakan pengeluaran, merencanakan tabungan, bahkan ada fitur untuk merencanakan tabungan bersama beberapa orang (dalam fitur bank jago: kantong bersama).Â
Di jaman sekarang, komunitas-komunitas, termasuk keluarga umumnya memiliki uang kas bersama untuk keperluan bersama. Tentunya fitur bank yang mendukung keperluan itu akan sangat membantu memudahkan pengelolaan dan pengawasan.Â
Fitur perencanaan pengeluaran dan alokasi tabungan tentunya sangat membantu nasabah dan secara tidak langsung mengedukasi mengenai perencanaan keuangan.Â
Bahkan ada fitur untuk menagih uang. Bukankah semua generasi, tidak cuma milenial dan gen Z saja, yang suka pergi makan bareng-bareng, beli barang patungan untuk hadiah atau sekedar supaya harganya lebih murah karena membeli dalam jumlah banyak, menagih saweran, dll.Â