Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagilah Sekarang, Nanti Mungkin Tidak Ada Waktu Lagi

16 Desember 2020   17:49 Diperbarui: 16 Desember 2020   17:52 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: berbagi dengan menjadi relawan sebagai pengajar anak-anak jalanan (sumber: blog.peduly.com)

Berbagi artinya memberikan sesuatu yang kita punya kepada orang lain. Kita tidak mungkin membagikan sesuatu yang kita tidak punya bukan? Apakah itu berupa materi, waktu, tenaga, perhatian, dll. Berbagi tidak melulu berupa materi. Jika berbagi hanya terbatas pada materi artinya tidak semua orang dapat berbagi. Padahal, kita manusia, mahluk yang paling sempurna ini, semua pasti punya sesuatu untuk dibagi dengan orang lain. 

Jadi berbagilah sekarang, jangan tunggu nanti kalau sudah kaya-raya, kalau sudah punya uang lebih, kalau sudah tidak repot, dll. Karena mungkin ketika semua alasan itu tidak lagi menjadi alasan, bukan tidak mungkin akan ada alasan baru yang menyebabkan niat berbagi lagi-lagi tidak dapat diwujudkan. Jadi berbagilah sekarang, jangan tunggu nanti atau lain waktu. 

Apa saja yang dapat kita berikan kepada orang lain saat kita tidak punya materi untuk dibagikan?

Memberikan sebagian waktu kita yang berharga untuk orang-orang disekitar. Pepatah mengatakan waktu adalah uang karena dengan waktu yang kita punya kita dapat bekerja untuk menghasilkan uang. Jadi berbagi waktu sama saja dengan berbagi uang atau materi. Bagaimana caranya? Gampang banget! 

Lihatlah sekitar, ada banyak orang-orang yang kurang beruntung disekitar kita. Para lansia di panti jompo yang mungkin lama tidak dikunjungi keluarganya atau bahkan mungkin sudah tidak punya keluarga lagi. Kunjungilah mereka dan dengarkan mereka bercerita. Buatlah mereka tersenyum dengan sedikit waktu yang kita berikan kepada mereka. Ada anak-anak yatim piatu di panti asuhan. Mereka pun pasti senang jika dikunjungi dan ditemani bermain bersama-sama untuk sekedar merasakan suasana 'keluarga'. 

Anak-anak jalanan yang mungkin hanya kita lihat saja di jalanan yang kita lalui setiap hari, tanpa pernah mau tahu siapa dan bagaimana mereka. Siapa yang tahu kalau ternyata ada diantara mereka yang tidak 'terjangkau' oleh petugas-petugas sosial, padahal mereka sedang membutuhkan bantuan. 

Tidak ada salahnya sesekali mengorganisir suatu kegiatan untuk mejangkau mereka sebagai langkah awal untuk 'berteman' dengan mereka. Untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Siapa tahu malah kita dapat menjadi orang tua asuh untuk pendidikan mereka, atau jika kondisi keuangan kita tidak memungkinkan, dapat kita bantu untuk mencarikan orang tua asuh yang lain untuk menyantuni mereka secara rutin. Atau bisa juga dengan memberikan beberapa jam waktu kita setiap minggu untuk menjadi relawan pengajar bagi mereka. 

Dan mungkin ada oma-opa disekitar komplek rumah kita, atau orang-orang tua yang tinggal hanya sendirian, tidak ada salahnya kita kunjungi sesekali untuk memastikan mereka baik-baik saja. Jangan sampai terjadi seperti berita-berita yang pernah muncul di media massa, tentang orang tua yang meninggal dunia dirumahnya dan baru diketahui para tetangga setelah beberapa hari. 

Sesuatu yang kecil yang kita lakukan mungkin terlihat seperti tidak ada artinya, tetapi siapa yang tahu kalau sesuatu yang kecil itu justru sesuatu yang sedang sangat dibutuhkan oleh orang lain. Jadi berbagilah sekarang, karena nanti mungkin tidak ada waktu lagi. Nanti mungkin malah terlambat. 

Mungkin karena kesibukan, kita memang tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal diatas. Tidak apa. Masih banyak yang dapat kita lakukan untuk sekedar berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Contohnya dengan menjadi orang tua asuh untuk pendidikan anak-anak tidak mampu, mengirimkan orang untuk sesekali mengunjungi tetangga yang sudah tua dan tinggal sendirian, menyantuni anak-anak yatim piatu secara rutin, dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun