Pose Anies yang sedang membaca buku berjudul "How Democracies Die" Â berhasil menarik perhatian. Berbagai komentar bermunculan. Eh ternyata bukan cuma komentar.Â
Berbagai foto meniru gaya Pak Anies bermunculan. Foto sedang membaca buku dengan judul buku yang jelas terbaca, bahkan ada yang lengkap dengan kain sarungnya. Termasuk saya yang mulai membongkar lemari buku mencari buku lama yang kira-kira sama beratnya walau tidak sama tebalnya...he...he...he...
Entah apa maksud Pak Gubernur memposting foto dengan judul buku "How Democracies Die". Orang Indonesia yang tidak tertarik masalah politik pun dapat membaca adanya unsur kesengajaan dalam postingan itu.Â
Sengaja memposting agar orang melihat judul bukunya, membuat orang bertanya-tanya maksudnya apa toh...he...he...he...Â
Apalagi beberapa hari sebelumnya ramai orang mengkritik beliau terkait masalah Habib Rizieq yang membuat kerumuman ribuan orang padahal masih dalam masa pandemi dimana semua orang dianjurkan menghindari kerumunan. Foto yang benar-benar berbicara :D
Andai bukan Anies yang ada difoto tersebut atau bukan beliau yang memposting sendiri fotonya, mungkin tidak akan memicu komentar yang ramai dari para netizen se-Indonesia. Seorang gubernur yang nampaknya tidak dekat dengan atasannya, dan sering mendapat kritik dari warganya sendiri dan warga kota lain.
Terlepas dari berbagai tafsiran para netizen, sepertinya Pak gubernur berhasil membuat Indonesia membaca buku. Walau mungkin yang tampak saat ini hanyalah foto-foto ikut-ikutannya orang Indonesia, yang sedang membaca buku, bukan majalah, dan bukan koran.Â
Judul terlihat jelas, apalagi ditambah kain sarung. Kain sarung yang memberi kesan sedang santai di rumah. Seolah memanfaatkan waktu dirumah saja dengan membaca buku.Â
Semoga saja dari sekedar foto ikut-ikutan, pada akhirnya Indonesia kembali membaca buku dan mengurangi kegiatan main HP. Walau membaca bisa juga lewat HP, yaitu membaca e-book.
Itulah bedanya antara buku hard copy dengan e-book. Dengan membaca buku hard copy, orang lain dapat mengetahui buku macam apa yang kita baca, sedangkan jika kita membaca e-book, yang terlihat orang lain hanya merk mesinnya yang dapat berupa laptop, notebook, atau smartphone.