Semua itu bisa jadi mengubah karakter sesuai tuntutan hidup masing-masing walau karakter dasar mungkin tidak hilang. Rasa minder ketika saudara yang pergi jauh pulang ke rumah dan kembali bergaul dengan saudara-saudara yang dari dulu, sekarang, dan mungkin selama-lamanya di situ-situ saja, tidak pernah merasakan lingkungan yang lain, sehingga kaget ketika saudaranya pulang dalam keadaan berbeda. Atau mungkin sebaliknya memang saudara yang baru datang kembali memang bersikap tinggi hati. Ego mulai bermain.
Kakak menuntut adik untuk menghormati dengan alasan yang lebih muda harus menurut dan hormat pada yang lebih tua. Mungkin si kakak lupa, adiknya bukan anak kecil lagi.Â
Lupa kalau orang dewasa, walaupun adik sendiri, bisa punya prinsip hidup sendiri yang mungkin berbeda dengan kakaknya. Lupa kalau semua orang harus dihormati, bukan cuma yang lebih muda menghormati yang lebih tua.
Saudara yang melihat saudaranya yang lain 'berlebih' dan menuntut untuk dibantu. Dia tidak sadar kalau apa yang kelihatan belum tentu sama dengan kondisi sebenarnya. Meski saudara, tetap ada batasan ketika sudah sama-sama dewasa, apalagi jika masing-masing sudah berkeluarga.
Saudara yang bisanya cuma mengontrol dan memerintah namun tidak mau ikut ambil bagian ketika ada pekerjaan yang semestinya dilakukan bersama-sama sebagai satu keluarga.Â
Menuntut saudara yang single untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan bersama-sama dengan alasan kalau sudah berkeluarga tidak ada waktu.
Sebenarnya, secara logika semua dapat diselesaikan jika masing-masing rendah hati mengakui kesalahannya dan mau saling menghargai apapun dan bagaimanapun saudaranya yang sekarang.
Tetapi, bagaimana jika masing-masing tidak mau mengakui kesalahannya dan malah mencari pembenaran dengan cara berusaha mengucilkan salah seorang dengan mencari sekutu yang masih didalam keluarga sendiri.Â
Berusaha membuat semua orang setuju bahwa satu orang ini "tidak benar". Dalam setiap pertengkaran selalu berusaha menjatuhkan mental dengan kalimat-kalimat seperti:Â
"Semua orang bermasalah dengan kamu!"