Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nenek Moyangku Menempuh Badai Sudah Biasa!

3 September 2020   17:03 Diperbarui: 3 September 2020   17:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa benar ekonomi terancam di masa pandemi yang sudah berlangsung berbulan-bulan ini? Menurut berita sih iya. Minimal secara global katanya seperti itu. Secara pribadi pun, ternyata saya sendiri merasakannya juga he...he...he...walau harus tetap ja'im agar tidak membawa aura negatif pada lingkungan sekitar.

Dalam pandangan saya sebagai seorang awam, yang saya lihat disekitar memang tidak lagi seperti dulu. Kantor-kantor tetap sepi tidak seramai dulu, walau sudah memasuki era new normal. Efeknya para pedagang juga merasakan akibatnya. Jualan sepi, artinya pemasukan seret, sehingga harus pengiritan diberbagai pos pengeluaran. Semua kena efeknya. Namun saya percaya orang Indonesia itu mayoritas tahan banting dan kreatif. Dalam kondisi apapun tidak mudah putus asa. Kata lagu:

Nenek moyangku seorang pelaut

Gemar mengarung luas samudra

Menerjang ombak tiada takut

Menempuh badai sudah biasa

Angin bertiup layar terkembang

Ombak berdebar ditepi pantai

Pemuda berani bangkit sekarang

Kelaut kita beramai-ramai

Ketika saya masih duduk di bangku SMA, katanya banyak sarjana bertebaran jadi pengangguran. Maka kata guru saya, sarjana harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Benar juga.

Ketika saya kecil, saya sering diceritakan tentang perjuangan orang tua saya berjalan kaki berpuluh-puluh kilometer untuk pergi ke sekolah, tanpa alas kaki, dan kalau kehausan di jalan, minta minum dari rumah orang yang dilewati. Dan kenyataannya, semua itu menjadi cerita kenangan yang tidak terulang. Jika terulang tentunya tidak ada kemajuan, yang artinya kegagalan yang tidak diperbaiki.

Berarti orang Indonesia itu sebenarnya memang tipe orang-orang yang punya daya juang untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Yah, mungkin bukan cuma orang Indonesia, karena kita bisa lihat di film-film luar, jaman dulu memang susah, tidak banyak kemudahan-kemudahan seperti sekarang. Tetapi menurut saya, masing-masing bangsa punya karakter masing-masing yang dibentuk oleh alam dan budayanya masing-masing.

Di beberapa negara, mungkin susah memikirkan apa yang bisa dikerjakan, karena terhambat oleh peraturan-peraturan dan karakter pribadi yang tidak flexible dimana untuk karakter seperti itu biasanya, jika satu jalan tidak bisa dilalui maka langsung beranggapan tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh. Kalau orang Indonesia, menurut saya karakternya cukup flexible. Peraturan saja bisa dicari-cari celahnya, apalagi hidup :D

Jadi, dimasa pandemi ini, semoga kita juga dapat berpikir bagaimana menyiasati situasi. Kalau dulu, katanya sarjana, yang saat itu dipandang sebagai level pendidikan tertinggi secara umum, harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, tentunya orang-orang dewasa yang level cobaan hidupnya sudah melebihi sarjana, akan lebih bisa lagi :D

Jika nenek moyang kita yang pelaut terbiasa menempuh badai, maka rasanya kita pun akan bisa bertahan dari badai kehidupan apapun. Jika anak-anak sekolah tempo doeloe malah harus berjalan tanpa alas kaki menempuh puluhan kilometer untuk bisa belajar, semoga cara belajar online dari rumah saja seperti sekarang ini tidak mengurangi kualitas belajar mengajarnya walaupun ada banyak kesulitan dari pihak orang tua, murid, dan pengajar. Semoga pada akhirnya semua bisa dilalui dan kita semua dapat keluar menjadi 'pemenang'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun