Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budayakan Antre?

6 April 2018   15:25 Diperbarui: 6 April 2018   15:31 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keinginan untuk menolong adalah baik, namun janganlah menimbulkan ketidak adilan bagi orang lain. Karena hal itu akan menimbulkan ketidak teraturan bahkan mungkin kekacauan. 

Apalagi jika Anda seorang pemimpin. Bagaimana jika semua saudara, tetangga, teman, minta didahulukan dalam suatu hal dimana Anda punya wewenang.  Jika demikian, saya rasa tidak perlu lagi ada peraturan, tata cara, atau SOP. Karena semuanya merasa berhak untuk 'ditolong'. Saya pun saudara Anda. Saudara sebangsa setanah air :D

Jika kebetulan Anda mengenal petugas di suatu tempat dimana Anda sedang menunggu giliran, dan petugas itu ingin berbuat baik pada Anda dengan mendahulukan Anda, karena rasa kekeluargaan, alangkah baiknya jika Anda menolak dengan halus,'Terima kasih, saya tunggu giliran saja'.  

Dengan begitu Anda juga 'menyelamatkan' dia dari perbuatan melanggar aturan :D Ini hal kecil memang, tetapi kalau mau semua urusan berjalan cepat, ya harus teratur. Supaya teratur, perlakukanlah orang lain sama seperti diri Anda sendiri, karena memang haknya juga sama dengan Anda. 

Semoga Antri dapat menjadi budaya orang Indonesia, dimana seseorang tidak lagi harus malu atau marah ketika  ditegur saat tanpa sengaja memotong antrian, tidak perlu merasa kesal sendiri karena ada orang memotong antrian seenaknya. 

Semoga segala urusan dapat berjalan lebih lancar karena kita memiliki budaya keteraturan dan saling menghormati satu sama lain, tidak merasa penting sendiri, tidak merasa punya urusan lebih banyak, dsb. Budayakan antri sampai antri itu menjadi budaya kita yang dijalankan dengan sukarela. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun