Mohon tunggu...
Vreden Berg
Vreden Berg Mohon Tunggu... -

Pemborong bangunan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

MMM Penipuan Atau Gotong Royong?

22 Maret 2015   04:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat jaman tinggal di kampung dulu, ketika silaturahmi dengan tetangga merupakan hal biasa atau lumrah, dan gotong royong masih kental dalam masyarakat kita, termasuk dalam membangun sebuah rumah. Biasanya saat ada tetangga yang hendak membangun rumah, cukup dengan meminta pertolongan beberapa orang tetangga kiri kanan maka berdirilah sebuah rumah, tanpa membayar tukang bangunan atau ahli bangunan. Hanya dengan makanan, kopi ditambah sedikit rokok, maka dengan senang hati semua warga membantu. Mungkin suatu ketika saya diminta untuk membantu mengangkat bata untuk bagian kamar, di lain waktu mungkin saya akan mengerjakan pemasangan genting. Namun karena dilakukan bersama-sama, maka tanpa terasa, sebuah rumah sudah berdiri di kampung kami.

Begitu pula saat rumah orang tua saya hendak di perbaiki, para tetangga membantu memperbaiki rumah kami, bahkan tanpa diminta biasanya mereka memberikan yang terbaik dari yang mereka bisa lakukan. Yang bisa membuat bata, mereka akan membuat bata untuk rumah kami, yang bisa membuat pagar, mereka akan memotong bambu dan memasangnya untuk rumah kami. Hingga akhirnya rumah kami selesai diperbaiki dan tampak jauh lebih baik.

Sifat gotong royong yang mulai pudar di masyarakat kita ini, sebenarnya kembali saya rasakan ketika memutuskan bergabung di MMM. Ketika ada seseorang yang membutuhkan bantuan, maka setiap partisipan yang mendapat tugas membantu (dalam istilah MMM disebut PH atau Provide Help) dengan senang hati membantu, dan nanti pada gilirannya saat kita membutuhkan bantuan (dalam istilah MMM disebut GH atau Get Help) maka akan ada partisipan lain yang akan membantu bahkan nilainya lebih besar (30%) dari apa yang pernah kita berikan.

Seperti cerita pengalaman saya di kampung dulu, apa yang telah saya lakukan untuk para tetangga tidak seberapa dibanding apa yang mereka lakukan untuk rumah kami. Saya hanya dapat membantu mengangkat bata hasil pembakaran dan di tumpuk disudut dinding, atau kadang saya hanya dapat membantu memasang genting sebagian saja. Namun apa yang kami terima, rumah kami tampak jauh lebih baik setelah di perbaiki dengan gotong royong para tetangga.

Itulah sebabnya saya merasa beruntung dapat mengenal komunitas MMM, dimana setiap partisipannya saling membantu satu sama lain dan saling bergotong royong tanpa adanya paksaan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun