Mohon tunggu...
Yuliana Paramayana
Yuliana Paramayana Mohon Tunggu... -

Pendamping Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gara-gara koperasi bisa naik dan beli motor

7 April 2014   22:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niken Kasturi (28), itu nama lengkapnya. Ibu satu anak ini akrab dipanggil dengan Ibu Niken. Beliau adalah salah satu bendahara koperasi "Sekar Arum" Desa Semin, Kecamatan Semin, Gunungkidul, Yogyakarta.

Sebelum beliau aktif menjadi bendahara koperasi, beliu aktif sebagai bendahara Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Semin dan aktif sebagai pengajar di salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di desanya.

Semenjak diamanahi menjadi bendahara koperasi, tingkat kesibukan beliu sangat luar biasa padatnya. Mulai dari melakukan aktivitas pencatatan, pembuatan laporan keuangan koperasi, kemudian keikutsertaannya dalam menghadiri undangan, pelatihan, dan kegiatan lainnya.

Tidak Bisa Naik Sepeda Motor

Setiap kali beliu menghadiri pertemuan koperasi, menghadiri undangan seminar, pelatian dan kegiatan lainnya, beliau selalu diantar dan dijemput oleh suaminya. Hal tersebut dikarenakan beliau tidak bisa naik sepeda motor.

Beliau masih takut untuk belajar naik sepeda.  hal tersebut dikarenakan trauma dengan banyaknya kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh sepeda motor di jalan raya.

Dukungan suami yang sangat besar, memebuat beliu selalu semangat dalam setiap aktivitas yang dijalankan. Dimana suaminya tidak pernah mengeluh ketika harus mengantar dan menjemput istrinya.

Hanya saja, sesekali suaminya ada acara diluar kota, beliu tidak bisa aktif dalam kegiatan tertentu. Sehingga seringkali beliu harus minta dijemput oleh teman-teman atau ibu-ibu yang lain.

Bisa Naik Sepeda Motor

Merasa merepotkan baik untuk temen-temen dan suaminya, beliu berani memberanikan diri untuk belajar naik sepeda motor.

Dengan dilatih oleh suaminya, akhirnya sedikit demi sedikit sudah berani naik sepeda motor sendiri. Meskipun diawal latihan beliu masih gagap, grogi dan takut, tapi beliu mencoba untuk selalu fokus hingga sampainya percaya diri dan bisa mengendarai sepeda motor sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun