Mohon tunggu...
khalif rizaldi hasanudin
khalif rizaldi hasanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universtar ternama di suranaya

makan, tidur dan rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Labuh Saji Masyarakat Pelabuhanratu dalam Tinjauan Struktural Fungsional

29 November 2022   13:01 Diperbarui: 29 November 2022   13:27 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upacara adat atau pesta rakyat labuh saji merupakan tradisi turun-temurun nelayan Palabuhanratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang putri bernama Nyi Putri Mayangsagara atas perhatiannya terhadap kesejahteraan nelayan. Tradisi dilaksanakan oleh masyarakat Pelabuhanratu bertepatan dengan hari nelayan yang jatuh pada tanggal 6 april setiap tahunya.

Upacara adat Labuh Saji oleh nelayan di Sukabumi serta bentuk ritual laut lainnya memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan alam lingkungan laut. Manusia juga bertindak sebagai pelindung makhluk laut yang menjadi sumber mata pencaharian para nelayan.Upacara adat labuh saji menjadi tradisi turun temurun masyarakat di Pelabuhanratu yang merupakan warisan dari leluhur nenek moyang sejak zaman dulu(Erlina, 2022). Upacara labuh saji ini merupakan wujud asli masyarakat Palabuhanratu yang sangat menjunjung tinggi para leluhur dan menjaga kelestarian tradisi yang telah diberikan kepada masyarakat.

Teori struktural fungsionalisme yang dikembangkan oleh Robert K. Merton mengemukakan bahwa suatu  tindakan akan menghasilkan sebuah hasil, menurutnya fungsi sendiri merupakan sebuah kenyataan yang disadari dan menciptakan sebuah pola adaptasi pada suatu sistem, fungsi diartikan sebagai kegiatan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem. Dengan menggunakan definisi ini Merton melihat bahwa fungsionalisme yang harus diarahkan kepada fungsi-fungsi sosial(Maelan, 2013). 

Klasifikasi teori struktural fungsional dapat mengarah pada suatu struktur yang disfungsional bagi sistem secara keseluruhan dan mungkin terus berlangsung. Namun, tidak semuanya struktur sosial itu tidak dapat diubah oleh sistem sosial, serta fungsionalisme itu membuka jalan bagi perubahan sosial penuh makna

Ritual atau tradisi labuh saji ini berfungsi menopang kehidupan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempertahankan kolektifitas sosial masyarakatnya. Kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang dinamis yang senantiasa mengalami pergeseran bahkan perubahan yang akan mempengaruhi fungsi tradisi labuh saji dalam masyarakatnya

Seiring dengan perkembangannya pesta rakyat labuh saji ini telah mengalami transformasi dalam pelaksanaanya. Pergeseran fungsi akibat dari perkembangan zaman dan berbagai tanggapan dari banyak pihak merubah tradisi ini yang dulu nya fungsi tradisi ini bersifat sakral dan bernilai ritualsitik kini seiring berjalannya waktu perlahan bertransformasi kepada nilai-nilai yang lebih fungsional, pelestarain budaya, ekonomi, dan menjadi festival budaya atau hanya sekadar hiburan rakyat semata.

Erlina, S. (2022). Upacara adat Labuh Saji: Dari tradisi spiritual ke atraksi wisata di Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi tahun 1990-2019 [UIN Sunan Gunung Djati Bandung]. http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/50999

Maelan, E. (2013). Fungsi Ritual Sedekah Laut bagi Masyarakat Nelayan Pantai Gesing Gunung Kidul di Tengah Arus Perubahan sosial. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 1--39. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7660

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun