"To find yourself, think for yourself."— Socrates
“Untuk menemukan dirimu, pikirkanlah untuk dirimu sendiri.”— Socrates
Apakah Anda pernah merasa terjebak dalam pikiran Anda sendiri, tanpa sadar ‘menghilang’ dari dunia sekitar? Ketika seseorang melamun, atau terjebak dalam pikirannya sendiri, kita sering menyebutnya “zoning out.” Fenomena ini sering dianggap sebagai tanda kurang fokus atau bahkan sikap yang mengganggu, tetapi sebenarnya, tidak selalu demikian. Terkadang, zoning out bisa membawa manfaat tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas kapan “zoning out” dapat menjadi positif dan kapan menjadi negatif, serta bagaimana cara mengidentifikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Zoning Out?
Zoning out adalah keadaan ketika seseorang tidak sepenuhnya hadir atau tidak sepenuhnya sadar akan situasi di sekitarnya. Dalam kondisi ini, pikiran kita “mengembara” ke hal-hal lain di luar momen saat ini. Seringkali, orang yang mengalami zoning out akan memandang jauh atau tampak terpisah dari situasi di sekitarnya. Istilah lainnya adalah mind-wandering atau daydreaming, yang biasanya dialami oleh hampir semua orang.
Kondisi ini bisa terjadi kapan saja: saat bekerja, dalam rapat, saat menonton film, atau bahkan di tengah percakapan. Sebuah studi menyebutkan bahwa rata-rata seseorang menghabiskan sekitar 30-50% dari waktu bangunnya dalam kondisi mind-wandering atau zoning out. Namun, efek dari kondisi ini ternyata tidak sepenuhnya negatif. Menurut penelitian, zoning out kadang memiliki manfaat, terutama jika dilakukan dalam kadar yang tepat.
Zoning Out Positif: Meningkatkan Kreativitas dan Relaksasi
Di sisi positif, zoning out bisa menjadi cara alami otak untuk ‘beristirahat’ dan memperbaharui energi mental. Berikut beberapa keuntungan dari zoning out:
Meningkatkan Kreativitas
Dalam kondisi zoning out, otak kita secara otomatis masuk ke mode default mode network (DMN), jaringan saraf yang aktif saat kita tidak fokus pada tugas tertentu. DMN memfasilitasi pemikiran yang bebas dan beragam, yang sangat penting dalam memunculkan ide-ide kreatif. Pernahkah Anda mendapatkan ide-ide brilian saat sedang melamun atau bahkan di kamar mandi? Itu karena otak kita bisa beroperasi lebih bebas dan merangkai ide tanpa batasan, saat sedang zoning out.Membantu Pemecahan Masalah
Dengan zoning out, kita seringkali ‘melepaskan’ diri dari fokus yang berlebihan pada satu masalah. Hasilnya, otak kita dapat mengakses perspektif baru atau menemukan solusi yang tidak terpikirkan saat kita terlalu memaksakan diri untuk menyelesaikan suatu masalah. Sejumlah psikolog percaya bahwa ketika seseorang terjebak dalam masalah sulit, mengambil jeda sejenak dan membiarkan pikiran ‘mengembara’ bisa membantu menyelesaikannya lebih efektif.Reduksi Stres dan Relaksasi Mental
Ketika kita terjebak dalam rutinitas yang padat atau situasi yang menegangkan, zoning out bisa menjadi ‘pelarian’ singkat yang memungkinkan otak untuk rileks. Banyak orang bahkan merasa lebih segar dan termotivasi setelah melamun sejenak, karena zoning out membantu menurunkan ketegangan mental yang mengganggu keseharian mereka.