Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Skimming untuk Pembaca yang Sering "Zoning Out"

1 November 2024   01:05 Diperbarui: 1 November 2024   01:09 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Reading is essential for those who seek to rise above the ordinary. But skimming helps to navigate the overwhelming tides of information." -- Jim Rohn 

"Membaca itu penting bagi mereka yang ingin melampaui batas biasa. Namun, skimming membantu kita menavigasi arus informasi yang melimpah." -- Jim Rohn

Mungkin kamu pernah berada di situasi ini: baru saja membaca beberapa paragraf dari artikel atau buku, tapi tiba-tiba pikiran melayang entah kemana. Saat sadar, kamu menyadari bahwa sudah membalik halaman tanpa ingat apa pun dari bacaan tadi. Jika ya, selamat datang di klub pembaca yang sering "zoning out"! Masalah ini sering muncul karena berbagai faktor, mulai dari kejenuhan hingga pola membaca yang kurang efektif. Untungnya, ada teknik membaca yang bisa membantu kita fokus, sekaligus menyerap informasi dengan cepat. Salah satunya adalah teknik skimming.

Artikel ini akan membahas tentang teknik skimming secara detail, mengapa teknik ini bisa membantu mengatasi masalah "zoning out", serta bagaimana cara menerapkannya secara efektif.

Mengapa Kita Sering "Zoning Out" saat Membaca?

Fenomena "zoning out" ini sering terjadi pada pembaca modern, terutama karena rentang perhatian yang semakin pendek dan distraksi di sekitar. Dari media sosial hingga email yang terus masuk, ada banyak hal yang menarik perhatian kita setiap saat. Data dari studi yang dilakukan oleh Microsoft pada tahun 2015 menunjukkan bahwa rentang perhatian manusia saat ini rata-rata hanya 8 detik -- bahkan lebih pendek dari ikan mas!

Selain itu, pembaca yang sering zoning out juga cenderung memiliki gaya berpikir visual atau terstruktur, yang membuat mereka lebih suka informasi ringkas dan visual, seperti infografis atau video pendek. Ketika harus menghadapi bacaan yang panjang, mereka cenderung kehilangan fokus dan tidak sabar. Di sinilah teknik skimming hadir untuk menjembatani keterbatasan ini.

Apa Itu Teknik Skimming?

Teknik skimming adalah metode membaca cepat yang bertujuan untuk mengambil informasi penting dari sebuah teks tanpa harus membaca keseluruhan isinya dengan detail. Berbeda dengan membaca intensif, yang memerlukan perhatian penuh, skimming memungkinkan kita untuk menangkap gagasan utama dan detail penting secara efisien. Dalam skimming, kita fokus pada:

  • Judul dan Subjudul: Bagian ini biasanya memberikan gambaran umum tentang topik yang dibahas.
  • Kalimat Pertama di Setiap Paragraf: Karena sering kali berisi ide utama paragraf.
  • Kata-kata yang Ditebalkan atau Dicetak Miring: Penulis sering kali menyoroti informasi penting dengan cara ini.
  • Gambar, Grafik, dan Tabel: Visualisasi data membantu kita memahami konteks tanpa perlu membaca seluruh teks.
  • Kesimpulan atau Ringkasan: Biasanya berisi informasi inti dari keseluruhan bacaan.

Menurut sebuah studi dari Nielsen Norman Group, rata-rata pembaca di internet hanya membaca sekitar 20-28% dari keseluruhan teks pada sebuah halaman web. Angka ini menunjukkan bahwa skimming telah menjadi kebiasaan membaca baru, terutama bagi mereka yang sering "zoning out". Jadi, jika kamu salah satu pembaca yang sering kehilangan fokus, teknik ini dapat menjadi solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun