Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Seragam Ikonik hingga Kontribusi Sritex bagi Ekonomi Lokal

31 Oktober 2024   01:05 Diperbarui: 31 Oktober 2024   01:13 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tekstil (freepik.com/freepik)

"Tidak sekadar memproduksi seragam, Sritex adalah contoh bagaimana industri lokal bisa mendukung ekonomi dan menciptakan dampak sosial yang positif."
--- Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia

Ketika mendengar nama Sritex, yang muncul di benak kebanyakan orang mungkin adalah seragam militer yang kokoh dan berkualitas tinggi. Namun, kontribusi Sritex tidak hanya berhenti di sana. Perusahaan tekstil asal Solo ini telah menjadi salah satu pemain penting dalam industri tekstil Indonesia, baik dalam perannya memproduksi seragam militer maupun dalam mendukung perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan ekspor tekstil. Dengan gaya yang inovatif dan tetap setia pada kualitas, Sritex tak sekadar menjadi produsen, tetapi juga sebuah ikon yang mendukung industri dan ekonomi di tanah air. Mari kita lihat lebih dekat kontribusi Sritex, dari proses produksi hingga dampaknya bagi masyarakat luas.

Ikon Seragam Militer yang Mendunia

Sejak berdiri pada tahun 1966, Sritex telah memantapkan posisinya sebagai pemasok seragam militer untuk berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan bahkan negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. Seragam produksi Sritex dikenal karena daya tahannya, mampu menghadapi berbagai kondisi cuaca dan lingkungan ekstrem, yang tentu tak lepas dari proses kontrol kualitas yang ketat. Dari benang pertama hingga kain terakhir, semuanya melewati berbagai tahapan untuk memastikan produk akhir memenuhi standar militer yang tinggi.

Seragam ini bukan sekadar pakaian; mereka adalah identitas. Di sinilah Sritex hadir dengan perhatian pada detail, dari jenis bahan yang digunakan hingga kemampuan teknologi dalam produksi tekstil canggih. Sritex telah berhasil menciptakan produk yang tak hanya nyaman dikenakan tetapi juga tahan lama, memenuhi standar internasional. Produk mereka telah teruji di lapangan, baik oleh tentara Indonesia maupun pasukan dari berbagai negara lain.

Kontribusi pada Ekonomi Lokal: Lebih dari Sekadar Lapangan Kerja

Peran Sritex dalam perekonomian lokal tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain menyediakan pekerjaan bagi lebih dari 50.000 karyawan, perusahaan ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian di sekitarnya. Dengan pabrik utama yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex menarik tenaga kerja dari daerah sekitarnya, menciptakan peluang bagi masyarakat lokal untuk mendapatkan penghasilan tetap. Hal ini tentu sangat berpengaruh, terutama bagi keluarga-keluarga di daerah yang peluang kerjanya terbatas.

Lebih jauh lagi, industri tekstil memiliki rantai pasokan yang panjang, yang berarti banyak pihak yang terlibat dari hulu ke hilir. Dari produsen benang hingga pengecer, keberadaan Sritex membantu menciptakan permintaan untuk bahan baku dan produk tambahan. Dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku, Sritex bekerja sama dengan petani kapas lokal dan pengusaha tekstil kecil, yang membantu pertumbuhan ekonomi lokal.

Peningkatan Kapasitas Produksi dan Ekspor

Dalam dunia yang semakin global, Sritex juga menunjukkan kekuatan Indonesia di kancah internasional. Perusahaan ini telah berhasil mengekspor produk-produknya ke lebih dari 100 negara. Menariknya, Sritex bukan hanya mengekspor seragam militer, tetapi juga tekstil dan pakaian fashion. Ini menunjukkan diversifikasi produk yang mereka lakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar. Menurut laporan tahunan mereka, ekspor Sritex mencapai lebih dari 60% dari total pendapatan, yang berarti kontribusi mereka terhadap devisa negara juga tidak kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun