Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Revolusi Hijau Pilkada, Ambisi Besar atau Sandiwara Politik?

26 Oktober 2024   03:15 Diperbarui: 30 Oktober 2024   13:51 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Politik hijau berkelanjutan. (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Untuk mengukur keberhasilan Revolusi Hijau dalam Pilkada, beberapa indikator bisa diperhatikan:

1. Perbaikan Kualitas Lingkungan -- Misalnya, pengurangan sampah plastik, perluasan ruang hijau, atau peningkatan kualitas udara di perkotaan.

2. Partisipasi Masyarakat -- Program lingkungan yang sukses biasanya melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan, menciptakan rasa tanggung jawab bersama.

3. Transparansi dan Akuntabilitas -- Masyarakat berhak mengetahui ke mana anggaran dialokasikan dan sejauh mana janji kampanye tersebut terwujud.

Revolusi Hijau atau Drama Politik?

Revolusi Hijau Pilkada sebenarnya bisa menjadi peluang besar untuk perbaikan lingkungan dan masyarakat. Namun, penting untuk bersikap kritis. Apakah janji ini sungguh merefleksikan komitmen atau sekadar drama politik demi suara?

Masyarakat perlu terus mengawasi dan aktif dalam proses politik ini, memastikan janji-janji tidak hanya sekadar retorika kampanye. 

Mari kita jadikan Pilkada sebagai momentum mendorong perubahan nyata. Hanya dengan begitu, Revolusi Hijau bukan hanya ambisi besar, tetapi kenyataan yang membawa manfaat positif bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun