Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Manajemen Bisnis Perkebunan di Instiper Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Praktik Lapangan Mahasiswa Instiper Yogyakarta : Mengasah Keahlian di Perkebunan Kelapa Sawit

14 Juli 2024   23:42 Diperbarui: 15 Juli 2024   00:02 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Praktik Lapangan (PL) adalah kesempatan emas bagi mahasiswa Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas ke dalam situasi nyata di lapangan. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga dalam memahami berbagai aspek praktis dan teknis yang berkaitan dengan bidang studi mereka. Pada tahun 2024, mahasiswa Instiper menjalani praktik lapang dengan fokus khusus pada perkebunan kelapa sawit, salah satu komoditas penting dalam industri agribisnis di Indonesia. 

Kegiatan PL ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai seluruh proses yang terlibat dalam budidaya kelapa sawit, mulai dari penyiapan lahan, pemilihan dan penanaman bibit, perawatan tanaman, hingga pemanenan. Kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang akan sangat berguna dalam karier mereka sebagai manajer perkebunan atau ahli agribisnis.

 Persiapan Lahan: Langkah Awal Menuju Sukses

 Setiap keberhasilan dimulai dari persiapan yang matang. Persiapan lahan untuk praktik lapang mencakup beberapa tahap penting, yaitu pengukuran lahan, penentuan lokasi, serta persiapan alat dan bahan yang diperlukan. Mahasiswa dilatih untuk menggunakan berbagai alat ukur seperti GPS dan kompas untuk mendapatkan data akurat tentang luas dan topografi lahan. Penentuan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti aksesibilitas, ketersediaan air, dan kondisi tanah. Selain itu, persiapan alat dan bahan seperti ajir, seling, dan pemukul juga sangat penting. Dalam proses ini, mahasiswa belajar untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul, memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya perencanaan yang matang. 

Pembibitan: Menumbuhkan Harapan dari Benih

 Tahap pembibitan adalah bagian krusial lainnya dari praktik lapang. Mahasiswa terlibat dalam penanaman kecambah ke polybag menggunakan metode single step dan double step. Kecambah yang ditanam dipilih dengan cermat untuk memastikan plumula dan radikula yang lurus dan tidak patah. Pemilihan kecambah yang berkualitas sangat penting untuk menghasilkan bibit yang sehat dan kuat. Selain itu, mahasiswa juga belajar tentang pengelolaan lingkungan pembibitan, seperti pengaturan kelembaban dan pencahayaan, untuk mendukung pertumbuhan optimal. Tahap ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya perhatian terhadap detail dan ketelitian dalam proses pembibitan. 

Pengendalian Gulma: Tantangan Kimiawi di Perkebunan

 Salah satu fokus utama praktik lapang adalah pengendalian gulma menggunakan herbisida. Mahasiswa menggunakan herbisida jenis Roundup dan sprayer yang telah dikalibrasi. Proses kalibrasi ini penting untuk memastikan dosis dan volume semprotan yang tepat, yang esensial untuk efektivitas pengendalian gulma. Pengendalian gulma yang tepat membantu menjaga kebun tetap bersih dan tanaman utama dapat tumbuh tanpa kompetisi dari gulma. Melalui pengalaman ini, mahasiswa belajar tentang pentingnya teknik aplikasi yang benar. 

Pemupukan: Nutrisi untuk Tumbuhan yang Sehat

 Pemupukan adalah langkah penting untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Mahasiswa belajar berbagai teknik pemupukan dan jenis-jenis pupuk, memberikan mereka keterampilan praktis yang sangat berharga untuk karier mereka di masa depan. Mereka mempelajari cara mengaplikasikan pupuk dengan tepat, menyesuaikan dosis berdasarkan kebutuhan spesifik tanaman dan kondisi tanah. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan tentang waktu pemupukan yang optimal untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi oleh tanaman. Dengan pemahaman yang mendalam tentang pemupukan, mereka dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesehatan tanaman secara keseluruhan.

Taksani  dan Panen: Mengukur dan Memanen Kesuksesan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun