Bandung, (25/ 12/ 2020). Virus COVID-19 melanda Indonesia sejak pertengahan maret 2020 hingga saat ini. Desas-desus ada tidaknya virus ini sempat membingungkan masyarakat, sehingga menyebabkan masyarakat acuh tak acuh dengan adanya virus yang mematikan ini. Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan memberikan edukasi terhadap warganya bahwa eksistensi daripada virus corona ini benar-benar ada.
"Ada atau tidaknya virus corona itu kuasa Allah SWT, yang bisa kita lakukan sebagai manusia sekarang adalah mencegah dan menjaga diri supaya tidak terkena virus yang tidak terlihat wujudnya itu" Ujar Tatang Sumirat salah satu ketua RT 01/ RW 07 Kelurahan campaka, Kecamatan Andir.
Banyaknya masyarakat yang masih berkeliaran tanpa menggunakan masker menandakan bahwa Indonesia masih gawat edukasi terkait pentingnya pencegahan terhadap virus corona. Hal ini yang menjadikan saya sebagai salah satu peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2020 tergerak untuk membuat dan mensosisalisasikan suatu media edukasi berupa gambar secara daring melalui berbagai platform media sosial.
Selain sosialisasi melalui daring, saya pun membuat spanduk terkait edukasi pencegahan Covid-19 bertemakan "Ayo Cegah Covid-19 dengan 4M" di daerah tempat saya tinggal. Maksud kampanye 4M disini adalah (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Menghindari Kerumunan). Adapun istilah lain dengan tujuan yang sama yaitu 3M + 1T (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Tidak Berkerumun). Kedua istilah tersebut memiliki tujuan yang sama tidak lain untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan dari virus corona.
