Mohon tunggu...
Siti Maili Vonitasari
Siti Maili Vonitasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Pancasakti Tegal

Man Jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Belajar Anak SD di Masa Pandemi Covid-19

21 Juni 2021   21:44 Diperbarui: 22 Juni 2021   07:26 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa pandemi covid-19 belum berakhir. Hal ini membuat berbagai dampak perubahan dalam berbagai hal. Salah satunya dalam pola pendidikan. Yang semula proses belajar di lakukan dengan tatap muka, tetapi kali ini proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dari segi manfaat, dilakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah mengubah secara perlahan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi. Namun hal itu juga menimbulkan hambatan. Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat PJJ cukup sulit untuk dilakukan. Hal ini harusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, maupun masyarakat di sekitar.

Tidak bisa dipungkiri di daerah yang sulit jaringan internet hambatan ini menjadi lebih berat untuk di lalui. Bagiamana tidak? Di daerah pegunungan misalnya, jaringan internet sangat sulit di dapatkan karena daerah yang jauh dari perkotaan. 

Hal ini membuat siswa terutama siswa siswi SD harus belajar secara tatap muka. 

Walaupun resiko nya sangat besar di masa pandemi ini.

Karena jika proses belajar mengajar tatap muka ini tidak di lakukan maka siswa SD tidak bisa belajar sama sekali. Hal ini dikarenakan keterbatasan ekonomi sehingga mereka tidak mampu untuk membeli gadget. Sedangkan pembelajaran PJJ hanya bisa dilakukan ketika guru dan siswa sama-sama mempunyai hp maupun laptop yang bisa digunakan untuk pembelajaran PJJ ini.

Faktor lain yang menjadi sangat penting untuk tetap dilaksanakannya proses belajar mengajar secara luring atau tatap muka yakni karena untuk kategori kelas rendah yakni kelas 1,2 dan 3 mereka masih banyak yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung atau yang sering disebut calistung. Hal ini membuat tantangan tersendiri bagi guru jika mereka harus melakukan pembelajaran lewat online.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya anak-anak SD lebih mudah bosan daripada anak-anak di tingkat SMP. Sehingga jikapun dilaksanakan pembelajaran PJJ ini maka menurut saya kurang maksimal karena siswa kurang fokus saat proses belajar ini.

Bukan hanya guru di sekolah, tetapi di masa pandemi seperti ini peran orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah sangatlah besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa kedepannya.

Karena pada dasarnya tujuan pendidikan adalah untuk membuat cerdas generasi penerus bangsa, serta membentuk karakter bangsa yang berbudaya. Sehingga, tantangan sebesar apapun harus bisa diatasi dan menjadi tanggung jawab bersama. Semua orang, harus menjadi guru yang bisa mendidik anak-anak penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun