Mohon tunggu...
Voni Jelita
Voni Jelita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Petani

22 September 2023   16:56 Diperbarui: 22 September 2023   16:56 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa hiduplah keluarga yang sederhana.Mereka mempunyai seorang anak yang cantik yang bernama Mawar.Kini Mawar mau menjenjang pendidikan yang lebih tinggi walaupun dari hasil yang sedikit dari orangtuanya.Orangtua Mawar menginginkan anaknya untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.Mawar meninggalkan kedua orangtuanya,untuk melanjut ke jenjang yang lebih tinggi.Pada saat itu Mawar menemu teman baru ditempat yang baru itu.Karena pergaulan dari teman yang serba mewah, kini mawar mulai mengikuti teman-temannya itu.Pada suatu hari, karena Mawar mau membeli baju baru , akhirnya ia menelpon kedua orangtuanya untuk meminta uang.Karena keinginan untuk mempunyai baju yang bagus,Mawar memaksa kedua orangtuanya untuk mengirimkan uang.Karena perhatian dan peduli orangtua terhadap anaknya,walaupun saat itu mereka tidak mempunyai uang tetapi, mereka berusaha untuk mencari bahkan mereka meminjam uang kepada orang untuk memenuhi kebutuhan anaknya.Semakin hari Mawar selalu mengikuti gaya teman-temannya yang serba mewah.Belum sampai satu Minggu orangtuanya mengirimkan Mawar uang,kini ia meminta lagi  kepada orangtuanya.Mawar tidak pernah memikirkan keadaan orangtuanya,dia hanya memikirkan dirinya sendiri.Mawar menggunakan uang yang dikirim oleh orangtuanya hanya untuk memenuhi kebutuhannya.Bahkan Mawar menceritakan kepada teman-teman bahwa mereka adalah keluarga yang kaya.Karena ia menutup keadaan yang mereka miliki dia memaksa orangtuanya untuk terus-menerus mengirimkan ia uang,bahkan Mawar bergaul dengan teman-teman yang serba ada.Karena ia sering bergaul dengan teman-teman yang serba ada kini ia memaksa orangtuanya untuk terus-menerus mengirimkan ia uang,tanpa mengetahui pengorbanan dari orangtua yang luar biasa peduli dan perhatian kepada anaknya mereka rela berkorban untuk kepentingan anak-anaknya.walaupun begitu susah dan berat hidup yang mereka jalani tetapi mereka tetap tabah dan sabar dalam menghadapi anak-anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun