Mohon tunggu...
Voni R Damayanti
Voni R Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang semoga bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Terlena oleh Malam

30 Oktober 2018   00:50 Diperbarui: 30 Oktober 2018   19:51 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

aku terbirit-birit. berlari menuju hutan. gelap gulita tak kuasa melawannya. aku melihatmu dalam sudut hati yang malang. sangat gersang. namun kau begitu nyaman. seolah malam adalah dekapan.

ia tenggelam terlalu dalam dalam keterpurukan. namun entah bagaimana ia hanya diam menebar sejuta senyuman diraut wajahnya. palsu memang, namun begitu tulus. 

aku ingin menarikmu berada disisiku. mengukir canda dan romantisme bersama. namun, kau enggan memeperbolehkanku memasuki poros duniamu. kau membatasiku dengan sayap rapuhmu.

bibirmu selalu seraya berkata tak apa. namun matamu tak ungkapkannya. kau lebih menikmati untuk bercumbu dengan redupnya sinar sabit tipis sang rembulan. kau terlalu hangat, terlalu larut dengannya.

percayalah padaku. genggam saja rasa ini dan kita kan ukir sejarah. kau bisa merasakan jutaan malam indah penuh bunga. kau bisa merasakan sempurnanya sang purnama. kumbang kan menerangi jiwamu yang sendu itu.

kolam air di samping sudut itu memberikan cerminan dirimu. kau menyadarinya. tapi kau memilih acuh. kau memilih menahan segala hasrat kebenaran dalam dirimu.

sudah. kumohon jangan katakan kau bisa. jangan hancurkan segala asa. hingga kau pilih menetap dan menghapus diriku.

ketakutanku telah terjadi. kau kini terbang. aku terhapus jerit tangis dan tak terluluhnya dirimu. kau terbang jauh bersama sang malam. kau memilih kobaran nafsumu. kau memilih kesepianmu. 

kupedih, tak berarti. ku terhapus oleh asa dan ketamakanmu oleh malam. pergilah saja aku sudah ikhlas. aku sudah rela dan akan kupastikan. itu akan menjadi tempat kubur dan malam kematianmu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun