Belajar merupakan suatu hal yang lumrah dan biasa kita lakukan. Tidak hanya setiap hari, setiap jam, menit, bahkan detik. Setiap waktu apa yang baru yang kita lihat dan dari apa yang kita lihat itu, kita dapat menyimpulkan atau menemukan hal baru yang membuat kita dapat berubah dari segi tindakan, ucapan, perilaku dan sebagainya. Itulah yang di sebut dengan belajar. Belajar merupakan hal penting harus kita lakukan karena ada pepatah mengatakan bahwa dengan belajar kita bisa menguasai dunia. Lalu apa hubungannya dengan emosi ?
Kita pasti pernah merasakan suatu peristiwa yang dinamakan emosi, emosi adalah suasana hati dimana saat kita merasakan suatu suasana sedih atau bahagia. ketika seseorang disakiti maka dia akan merasakan suatu emosi yang dinamakan emosi sedih. Begitu pula sebaliknya ketika seseorang bahagia maka dia akan merasakan suatu emosi yang dinamakan emosi bahagia.
Apakah anda ingat dengan suatu peristiwa pada saat masa kecil anda yang dimana peristiwa tersebut adalah suatu hal yang paling sedih dan paling bahagia ? kenapa anda mengingatnya ? apakah anda sengaja untuk mengingatnya ?
Kebanyakan dari teman-teman yang saya tanyai tentang demikian jawabannya ialah "TIDAK!!". Hal tersebut dengan sengaja atau dengan sendirinya terekam atau masuk dalam otak kita yaitu pada memori ingatan jangka panjang (long town memory).
Begitulah pula dengan belajar, Dalam artikel yang saya tulis sebelumnya tentang metode pembelajaran, salah satu metode pembelajaran menurut teori ilmu pengetahuan yaitu menggunakan metode mnemonic atau mengulang-ulang. Dan untuk memasukan informasi atau peristiwa ke memori jangka panjang (long town memory) adalah pada saat manusia dalam keadaan emosi yang sangat tinggi. Misalnya saat manusia dalam keadaan sangat bahagia atau sangat sedih. Maka dengan sendirinya, dengan mudahnya tanpa diulang peristiwa tersebut sudah masuk ke dalam memori jangka panjang (long town memori) kita.
Mengapa bisa seperti demikian ? karena pada saat manusia mengingat suatu peristiwa atau suatu informasi, tidak hanya peristiwa dan informasi saja yang diingat melainkan emosi juga tersimpan. Itulah yang dinamakan dengan intensive memory. Dan kareana komposisi memori itu sendiri adalah terdiri dari informasi/peristiwa dan emosi.
Dan seperti hal yang pernah saya alami saat sedang melakukan kegiatan pembelajaran baik di sekolah dan di kampus. Ketika saya menemukan seseorang guru yang tidak begitu saya suka saya akan malas dan enggan untuk mendengarkan apa-apa yang diajarkan. Dan saat itu saya dalam posisi emosi yang biasa saja. Tapi, jika saya saat sedang sekolah atau kuliah dan jadwal saat itu adalah jadwal guru atau dosen mata kuliah favorit saya. Maka, dengan mudahnya saya menangkap infomasi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru atau dosen saya. Itu dikarenakan saya saat itu sedang dalam emosi yang sangat bahagia. Terkadang jika saya lupa dengan apa yang disampaikan maka saya menggunakan metode mnemonic atau mengulang pelajaran tersebut tidak hanya satu kali.
Jadi, mungkin dari anda yang kesulitan menerima informasi saat pembelajaran maka mulailah dengan perasaan yang sangat bahagia. Karena emosi bahagia akan memberikan suatu dampak positiif bagi kita saat belajar.
Dan dapat kita simpulkan bahwasannya emosi dan belajar sangat berhubungan dan berperan penting dalam kegiatan proses belajar anak. Karena pada saat tingkat emosi tinggi manusia akan mudah mengingat dan merekam kejadian peristiwa dan informasi ke dalam memori jangka panjangnya tanpa mengulang atau tanpa di suruh. Oleh dari itu sebagai seorang pedidik atau orang tua hendaknya saat akan belajar harus menciptakan suatu emosi sangat bahagia pada anak. Agar ia semangat dalam belajarnya sehingga dengan demikian informasi belajar yang di serap anak akan maksimal.
selamat praktik ! :)