Mohon tunggu...
Voniba Tirta Usada
Voniba Tirta Usada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunnikasi, Universitas Pamulang

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Pamulang dengan kegiatan lain yaitu sebagai seorang Photographer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Rasa Makanan Tradisional khas Lampung

5 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:48 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seruit lampung (sumber:Heartine FM)

Makanan tradisional adalah jenis kuliner yang menjadi bagian penting dari budaya dan warisan suatu wilayah atau masyarakat. Makanan ini biasanya memiliki hubungan erat dengan tradisi, sejarah, dan lingkungan tempat asalnya. Setiap daerah tentu memiliki makanan tradisional yang khas, sering kali berkaitan dengan bahan-bahan lokal dan selera penduduk setempat seperti beras, singkong, rempah-rempah, ikan, atau sayuran.

Lampung, yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatra, adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi ini dikenal dengan sebutan "Gerbang Sumatra" karena menjadi pintu masuk utama dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni. Salah satu keunikan Lampung adalah makanan tradisionalnya yang khas, tak jarang makanan lampung dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan para pengunjung maupun perantau. selain dijadikan buah tangan, makanan khas lampung juga sering dijadikan sebagai acara adat atau acara besar keluarga seperti seruit, tempoyak, keripik pisang coklat, dan lain-lain :

1. Seruit

Merupakan makanan yang paling terkenal dan menjadi ciri khas Lampung. Makanan ini menggunakan ikan sungai seperti ikan baung, nila, atau patin yang dimasak dengan cara dibakar atau digoreng. Seruit disajikan dengan tambahan pelengkap seperti sambal terasi dan mangga muda yang diiris tipis. Kombinasi rasa pedas, asam, dan gurih membuat seruit sangat lezat saat disantap bersama nasi dan lalapan. Hidangan ini sering disajikan dalam acara keluarga atau adat, mencerminkan kebersamaan. 

2. Tempoyak

Ilustrasi tempoyak, sumber:IDN Times
Ilustrasi tempoyak, sumber:IDN Times

Selain seruit, makanan khas Lampung yang lain adalah tempoyak. Tempoyak dibuat dari daging buah durian yang difermentasi selama beberapa hari, sehingga memberikan rasa asam yang khas. Tempoyak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Lampung. Hidangan berbasis tempoyak sering disajikan dalam acara adat atau pertemuan keluarga. Variasi penggunaan tempoyak di Lampung lebih banyak dibandingkan daerah lain, khususnya dalam hidangan seperti seruit dan gulai. 

Kuliner Lampung tidak hanya berkaitan dengan rasa, tetapi juga menyimpan cerita tentang budaya dan kehidupan masyarakatnya serta merupakan bukti dari kekayaan tradisi yang diwariskan turun temurun. Makanan-makanan ini sangat memperkaya ragam kuliner Indonesia dan perlu dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun