Guru. Apa yang terbesit dalam benak kita saat mendengar satu kata itu? Apakah seseorang yang berjasa dengan pengajarannya? Apakah seseorang yang hanya mendidik kita? Apakah sosok yang menjadi orang tua kedua di hidup kita?
Guru lebih daripada seorang pengajar atau sosok orang tua kedua.
Seperti dari arti katanya, guru berasal dari bahasa Sanskerta yakni gabungan dari dua kata, Gu dan Ru.Â
"Gu" yang berarti menuju, dan "Ru" yang berarti cahaya.
Seperti asal katanya yang mempunyai makna yang sangat dalam, guru mempunyai arti seorang insan yang menjadi pengarah untuk menuju ke cahaya.
Cahaya yang berarti terang, cahaya yang berarti ilmu pengetahuan, cahaya yang berarti kejernihan berpikir, dan cahaya yang berarti kecerdasaan atau intelektual.
Bagi saya, guru memang insan tanpa tanda jasa. Terlepas daripada melakoni sebuah profesi, peran guru benar-benar penting dan sangat besar sebagai penentu kemajuan bangsa di masa mendatang. Baik buruknya suatu generasi bangsa, salah satu yang memegang peran ialah keberadaan guru.
1. Guru sebagai Insan yang Mulia                      Â
Selain sebagai pengajar ilmu akademik, guru juga mengajarkan pada kita nilai-nilai karakter luhur supaya generasi suatu bangsa menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur. Selain menjadi generasi manusia yang pandai dan berilmu, pendidikan karakter juga sangat diperlukan untuk membersamai kepandaian anak bangsa. Pendidikan karakter perlu ditanamkan sedini mungkin dan di sinilah guru memegang peran besar dalam upaya menanamkan karakter unggul dan beradab bagi para siswanya.
2. Guru sebagai Garda Terdepan Penentu Keberhasilan Pendidikan