ngopi bukan sekedar minum kopi, seringkali dijumpai anak muda menghabiskan waktunya dengan bercengkrama, berdiskusi, atau pula mengerjakan tugas kuliah. Karena menurut kebanyakan anak muda, dengan nongkronglah bisa dapat inspirasi atau sekedar healing dari padatnya aktivitas.Â
KiniNamun istilah ngopi saat ini sudah bergeser, di buktikan banyak muda-mudi yang seringkali memesan minuman noncoffe. Hal ini di dukung dengan menu setiap kafe yang bervarian, artinya istilah ngopi dikatakan suatu kegiatan kumpul bersama untuk berbincang, tidak harus dengan minum kopi.
Ngopi sering disebut nongkrong, sudah menjadi lifestyle bagi kalangan anak muda perkotaan. Ditengah padatnya aktivitas ngopi menjadi rutinitas untuk mengistirahatkan jiwa, pikiran, dan juga hati.
Budaya ngopi tidak lagi di populasi oleh kaum laki-laki saja, banyak sekali kaum wanita yang juga melakukan aktivitas ngopi. Coffe shop biasanya ramai ketika sore hingga malam, karena banyak orang melepas penat untuk meluangkan waktu ngopi bersama temannya.
Coffe shop ternyaman menjadi pilihan muda-mudi tersendiri, tentunya dengan tempat yang instagramable menghadirkan customer untuk berlomba mewarnai istastorynya. Selain itu coffe shop ternyaman memfasilitasi Wi-Fi serta colokan karena generasi milenial tidak lepas dengan gadget.
Menikmati kopi atau sekedar nongkrong dari kebanyakan coffe shop membandrol harga kisaran Rp. 20.000 rata-rata. Kebayang bukan? berapa kali nongkrong menghabiskan uang berapa, dari sini bisa dikatakan generasi milenial cenderung konsumtif. Meski begitu coffe shop tidak pernah sepi pelanggan, Malahan  belakangan ini banyak di buka kafe baru dengan beragam keestetikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H