Mohon tunggu...
Vonan Mainzerino
Vonan Mainzerino Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kontak: psychovonan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Tenggelamnya Produk Lokal

8 Januari 2014   18:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sadar atau tidak, sengaja ataupun tanpa sadar, kita memiliki dan menggunakan barang-barang import imitasi. Mulai dari produk fashion hingga elektronik, warga Indonesia diserbu berbagai produk "KW" yang mayoritas diimport dari negeri tiongkok. Bagaimana dengan produk lokal? produk lokal masih harus susah payah untuk bertahan di pasar negeri sendiri. Mayoritas warga Indonesia masih lebih bangga menggunakan produk dengan merek dagang yang terkenal, walapun imitasi, daripada menggunakan produk asli buatan anak negeri. Total import tekstil dari China pada tahun 2012 sebesar Rp87,07 triliun (ipotnews.com), lalu bagaimana bisa produk lokal mendapat tempat dipasar nasional dengan serbuan berbagai produk dari China?. Besarnya nilai import ini disebabkan juga karena besarnya minat masyarakat untuk menggunakan produk-produk bermerek dengan harga yang murah. Jika produk fashion asli produksi eropa seharga 5000 euro, maka tiruan produk tersebut dapat dijual di Indonesia dengan harga di bawah Rp 100.000, tentu dengan kualitas jauh dibawah produk aslinya. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk-produk lokal ini tentunya sangat mempengaruhi keadaan usaha kecil menengah di Indonesia. Produk-produk lokal sebenarnya memiliki kualitas yang dapat bersaing dipangsa pasar internasional, apalagi jika dibandingkan dengan produk-produk imitasi dari China, tentu kualitas produk lokal jauh lebih baik. Banyak produk lokal yang telah berhasil menembus pasar internasional, namun tidak sedikit pula berbagai usaha kecil menengah yang terpaksa tutup karena tidak mampu bersaing dengan produk-produk import. Sekarang terserah anda, apa masih menggunakan produk import imitasi atau mulai beralih keproduk lokal yang berkualitas dan memajukan perekonomian negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun