Mohon tunggu...
Ahmad Alamsyah Alhudri
Ahmad Alamsyah Alhudri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Film

Unsur Sosiologi dalam Perspektif Film: Saving Private Ryan

19 Desember 2023   15:32 Diperbarui: 19 Desember 2023   15:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar Perang Dunia II Pixabay

Film adalah sebuah cerita yang berbentuk visual. Banyak unsur yang terdapat di dalamnya seperti alur, penokohan, narasi, karakter dan masih banyak lainnya. Film juga merupakan jenis visual yang di dalamnya terdapat bagian unsur sastra.

Sejatinya, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari unsur sastra karena sastra merupakan citraan dari realitas kehidupan sosial. Pada aspek sosiologi manusia di kaitkan erat antara sastra dan kehidupan sosial. Bagaimana jika hal itu di gambarkan dalam bentuk film?

Dalam Film Saving Private Ryan adalah film perang epik Amerika tahun 1998 yang disutradarai oleh Steven Spielberg dan ditulis oleh Robert Rodat. Berlatar tahun 1944 di Prancis selama Perang Dunia II, film ini mengikuti sekelompok tentara, dipimpin oleh Kapten John Miller (Tom Hanks), dalam misi mereka untuk menemukan Prajurit James Francis Ryan (Matt Damon) dan membawanya pulang dengan selamat setelah ketiga saudara laki-lakinya dibunuh, terbunuh dalam aksi.

Film ini juga menggambarkan gagasan perang sebagai kejahatan yang diperlukan, bukan hasil yang diinginkan, dan menunjukkan kerugian manusia akibat perang di kedua sisi.

Meskipun ada kritik terhadap penggambaran film tentang perang dan pengagungan kepahlawanan militer, Saving Private Ryan tetap menjadi film yang kuat dan menggugah pikiran yang mengangkat pertanyaan sosiologis penting tentang perang dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat.

Jika kita lihat dari realitas sekarang, perang merupakan tindakan yang tidak memanusiakan manusia. Dampaknya, banyak orang yang tidak bersalah menjadi sasaran tempur. Karena dalam situasi perang seperti itu nalar manusia sedikit turun, pikirannya terpusat untuk "menang dalam pertempuran".

Hari ini semua mata tertuju pada perang Israel dan Palestina, kita semua dapat menyaksikan bagaimana situasi yang sedang terjadi. Faktanya dari pertempuran tersebut banyak warga sipil yang menjadi korban, diantaranya dari pihak palestina. Puluhan ribu nyawa melayang hingga banyak berbagai negara mengatakan bahwa tindakan itu merupakan upaya "Genosida" oleh pihak Israel.

Dalam aspek sosiologi hal ini sangat tidak manusiawi. Karena secara penilaian hubungan antara manusia dan sosial tidak terjalin karena faktor kepentingan dari masing-masing aspek.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun