Mohon tunggu...
Novena Indarto
Novena Indarto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Si Kaya Terlalu di Atas, Si Miskin Tertinggal di Bawah

2 Desember 2018   12:39 Diperbarui: 2 Desember 2018   12:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selisih antara Si Kaya dan Si Miskin semakin menjauh. Iya, Indonesia mengalami kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi. Orang terkaya, memiliki rumah mewah, perusahaan besar, pekebunan luas, bahkan saham bank dengan persentase tinggi. Sedangkan di luar sana, di sekitar kita, banyak orang yang bahkan kesulitan mencari sebutir nasi, sulit mencari tempat berteduh di kala terik matahari menyengat dan hujan menerpa, dan banyak yang masih harus mempertahankan tak hanya hidup orang itu sendiri, tapi juga keluarganya. Yang tak beda jauhpun sudah terjadi konflik, bagaimana yang perbedaannya sangat jauh?

"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", sila ke-5 Pancasila, apakah kira-kira sudah tercapai? Melihat kesenjangan yang tinggi, belum bisa dikatakan adil bagi masyarakat. Pemerintah membantu melalui subsidi, tetapi apakah itu sudah cukup? Perbedaan ekonomi bahkan menimbulkan terjadinya permusuhan, perpecahan. Pancasila, sila terakhir, tertuliskan adanya kata "Keadilan sosial", dimanakah keadilannya?

Kesempatan yang didapatkan tak sama antara orang yang berkecukupan dengan yang kurang karena masalah ekonomi. Semakin banyak saja orang miskin yang kelaparan, pengangguran, terkena penyakit, yang terkadang menjadi pemicu kriminalitas. Pemerintah mulai membantu melalui berbagai hal. Subsidi, program wajib belajar, terbukanya luang pekerjaan, bantuan di pulau-pulau yang jarang tersentuh sebelumnya, dan lain sebagainya.

Pemerintah memang sudah dan masih berusaha membantu, akan tetapi hasilnya belum seperti yang diharapkan. Memang sudah ada kemajuan, tapi masih ada banyak sekali orang yang membutuhkan. Dan memang, banyak dari orang yang berkekurangan itu kekurangan daya juang pula. Itu salah satu faktor pengangguran yang kemudian membuahkan hasil dimana mereka kesulitan dalam mempertahankan satu-satunya nyawa mereka. 

Pembangunan di Indonesia juga belum rata. Dan banyak orang yang masih tidak peduli dangan orang dan lingkuangan sekitarnya. Daya juang harus ditinggikan, korupsi harus dihapuskan, kepedulian harus ditanamkan. 

Negara ini harus memperjuangkan keadilan ekonomi penduduk serta pendidikan bagi para penerus bangsa. Kita semua harus berusaha agar setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam hidup, agar negara ini semakin maju. Dengan begitu, takkan ada jurang pemisah antara Si Kaya dan Si Miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun