berkat ketegasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, gang Dolly yang Sebelumnya menjadi sarang Bisnis Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara berhasil dirubah image dan citranya dimasyarakat, yang dulunya tempat ini Kumuh dan Gelap dan lekat dengan citra Negatif berubah 180 drajat dengan perkampungan yang warna warni disertai lukisan-lukisan, tak hanya itu eks penghuni gang Dolly juga mulai membangun Usaha Makanan Ringan Samiler, selain Samiler juga ada Rumput Laut.
tidak hanya usaha makanan eks Penghuni Gang Dolly juga membuat usaha sentra Batik dan Juga Busana, dibalik kerja Keras Masyarakat dan pemerintah dalam mengubah citra Gang Dolly, kini harus ternodai Oleh Berita Masih Adanya geliat Prostitusi diGang Dolly dengan cara yang Sembunyi-sembunyi. yaitu Basuki (29) dan Tasripin (39) yang merupakan Mucikari yang berhasil diringkus Oleh Jajaran Satreskrim Surabaya pada Minggu (21-1-2018) dini Hari.
Para Mucikari menawarkan 200-300 ribu sekali kencan, para wanita itu cukup menunggu di Wisma New Borneo Jl Jarak Gang Dolly Surabaya, sedangkan sang Mucikarilah yang akan Mencarikan Pelanggan terhadap wanita tersebut.
Dia melakukan praktik prostitusi secara sembunyi-sembunyi karena Gang Dolly sudah dilarang Pemkot Surabaya.
"Tidak berani secara terbuka, baru kalau ada tamu diantar bertemu dengan wanita. Itu pun tidak seramai seperti saat Dolly masih buka," aku Taspirin.
hal ini tentu menjadi PR bagi pemkot Surabaya agar lebih maksimal dalam mengawasi Bisnis Prostitusi ini sehingga aturan yang diterapkan tidak terkesan setengah-setengah, tidak hanya pemkot Surabaya tetapi masyarakat juga harus Aktif ikut mengawasi praktek Prostitusi ini agar tercipta lingkungan yang sehat dan baik bagi anak cucu kita kelak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI