Mohon tunggu...
Viana Makrifatul Khasanah
Viana Makrifatul Khasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aksi Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Sosialisasi Pilah Sampah dan Ecobrick

15 Februari 2022   11:45 Diperbarui: 17 Februari 2022   10:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendal- Mahasiswa KKN MIT DR 13 UIN Walisongo bersama warga mengadakan kegiatan sosialisasi pilah sampah dan ecobrick. Dilakukannya sosialisasi ini berguna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik. Kegiatan ini dilaksanakan hari Minggu pukul 08.00 di Dukuh Kliwonan Desa Ngabean.

Acara ini dipandu oleh pembawa acara, Fitrotul Kamila. Dilanjutkan sambutan pertama dari wakil koordinator, Ahmad Qomarudin. Sambutan kedua dari perwakilan PKK, Budi. Kemudian dilanjutkan acara inti yaitu sosialisasi pilah sampah yang dibawakan oleh Arsal Zidan Attaqya dan sosialisasi ecobrick dibawakan oleh Ainun Naseha yang disambung dengan pelatihan pembuatan ecobrick.

"Pengetahua mengenai pilah sampah penting untuk diketahui". Ujar Viana, salah satu peserta KKN MIT DR 13 UIN Walisongo.

Hal ini dikarenakan sampah memiliki berbagai jenis seperti sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Adanya pilah sampah ini memudahkan masyarakat dalam mengelola sampah. Dari berbagai jenis ini memiliki pemanfaatan yang berbeda seperti sampah organik dapat dijadikan pupuk, sampah anorganik dapat dijadikan kerajinan. Namun, limbah sampah B3 sebaiknya ditimbun bertujuan agar dapat menghancurkan senyawa-senyawa berbahaya, imbuhnya.

Butuh puluhan hingga ratusan tahun untuk menguraikan sampah anorganik sehingga perlu dimanfaatkan menjadi barang berguna, seperti ecobrick. Ecobrick ini merupakan metode yang digunakan dalam meminimalisir sampah plastik dengan media botol, yang diisi dengan sampah plastik yang dipotong-potong kecil kemudian dipadatkan dengan bantuan tongkaat atau kayu. Usahakan plastik yang dibuat harus bersih. Untuk berat produk 1/3 dari volume botol berisi air, jadi apabila botol berisi 600ml maka ecobrick minimal harus 200gram/2 ons. Produk yang dapat dihasilkan dari pembuatan ecobrick ini meliputi kursi, meja, gapura, dll.

"Senang dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini, walaupun sudah tidak ada KKN disini semoga pilah sampah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan pembuatan ecobrick dapat berlanjut terus agar menghasilkan suatu produk". Ujar Budi, Minggu (13/02)

Pilah sampah maupun ecobrick memiliki manfaat mempermudah dan mengurangi jumlah sampah baik organik, anorganik,  maupun sampah B3. Selain itu agar pemanfaatan sampah anorganik lebih optimal dengan tidak menggunakan kantong plastik ketika berbelanja.

Penulis Berita: Viana Makrifatul Khasanah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun