Sekilas tentang kegiatan pelatihan videografi
"membuat videografi merupakan sarana menciptakan legacy (warisan)." demikian satu hal yang disampaikan Dimas saat menyampaikan pendahuluan di kegiatan bertajuk: Kiat mudah membuat dokumentasi dalam bentuk videografi.
Dimas Harya Madukusumah, demikian nama lengkapnya, merupakan pemateri tunggal di acara yang dibesut Puslitbang Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI) bekerja sama dengan Komunitas Vlomaya (Vlogger-vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya). Kegiatan kerjasama antara P3SEKPI dengan Komunitas Vlomaya ini merupakan kali kedua.Â
Kerjasama pertama adalah bincang-bincang online tentang Kiat Praktis Penulisan Ilmiah Populer  (artikel tersebut dapat dilihat di sini) dengan peserta cukup banyak, sekitar 130an peserta lewat zoom ditambah dengan mereka yang melihat live streaming melalui Youtube: P3SEKPI Channel  - menurut pemantauan di tengah-tengah acara, jumlahnya sudah mencapai sekitar 200an orang.
Jumlah peserta berbeda antara di saat mendaftar dan saat akumulasi absen dimungkinkan, karena banyak peserta yang melakukan nobar - nonton bareng, dimana satu akun ditonton oleh lebih dari satu orang, seperti terlihat di layar zoom.Â
Para peserta luar biasa mantabnya. Karena rupanya, UPT (Unit Pelaksana Teknis) di bawah binaan P3SEKPI diminta untuk berpartisipasi, terutama tim media sosial yang dimilikinya.Â
Suasana Bisonamu menjadi tambah meriah dan pembicara (mas Dimas) tambah semangat mengeluarkan ilmu-ilmunya serta moderator (kang Bugi) tambah semangat memandu acara tersebut.
Materi yang dipersiapkan oleh Dimas untuk dibagikan kepada para peserta Bisonamu merupakan materi yang dipersiapkan bagi pemula. Pemula di sini,  - siapa saja yang ingin berkutat di bidang videografi, dapat dijelaskan bagaimana membuat konten  dapat dijelaskan dari berbagai institusi dan daerah di seluruh Indonesia.
P3SEKPI, adalah institusi penelitian dan pengembangan. Dalam proses penyebar-luasan informasi hasil-hasil penelitian, di era digital dan media sosial ini, diperlukan alat atau tool yang kuat.
Dari berbagai informasi dan pengalaman, postingan di media sosial yang bermuatan atau dalam bentuk video, menunjukkan tingkat kunjungan tertinggi dibandingkan dengan postingan yang bukan dalam bentuk video.Â