Mohon tunggu...
Vladimir Preximovic
Vladimir Preximovic Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Asli Semarang tapi jarang ada di Semarang. Melanglangbuana menjelajah ke seluruh pelosok nusantara demi mengusahakan rezeki yang halal untuk anak-istri dan keluarga....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

ISL Minus Bukan Timnas Bung...

28 September 2012   18:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:31 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Sepakbola Bangkit!!!

Wah, kanal bola Kompasiana masih juga ramai, meskipun JC sudah masuk meeting ke-2, dan membuat beberapa keputusan.  Menyoal Timnas Garuda saat ini, banyak pula Kompasioner yang memperdebatkan, mana yang lebih asli.  Khusus buat Bung Erwin neh, moga-moga aja Matematika & Statistikanya di sekolah nilainya di atas 5, jadi tahu cara ngitung.  Yuk... maree....

Buat Ane, untuk menentukan mana Timnas Garuda, mana Timnas Indonesia gampang, gampang bangeettttz:

1.  IPL Plus dibanding ISL Minus mana yang lebih mewakili Indonesia?.

Lha koq ISL Minus?.  Lihat aja Okto, Tibo, apakah mereka pemain di IPL?.  Mereka maen di mana seh?, kasih tau dong.  Ane kan penggemar Liga Indonesia, di situs FIFA cuman ada IPL sebagai Liga Indonesia.  Ane udah nyari di daftar pemain klub IPL, 3 hari 3 malam, kayak nyari kutu di rambutnya Boaz Salossa, ga ketemu neh.  Eh, ga sengaja nemu di lacinya Mbah Gugel, ternyata mereka maen di ISL.  Berarti kalau satunya Timnas IPL Plus, satu lagi Timnas ISL Minus dong?....  Plus dengan minus gedean mana ya?.  Jadi, mana neh yang lebih Indonesia?.

2.  Timnas Garuda dengan Timnas Real Garuda mana yang lebih Indonesia?.

Ane buka kamus besar Bahasa Indonesia, Ane baca sambil bertapa di Batu Malang, disambi ngitung bandot-bandot lagi joging, sampe ngantuk-ngantuk, 3 hari 3 malam, ga ada kata Real.  Ya, kalau cuman sekedar biar dibilang keren, ya ga segitunya kaleee.  Terus Ane harus bilang Wowwww gitu, sambil joging?.  Kenapa ga sekalian aja KPSI diganti nama jadi Real PSSI, La Nyalla diganti nama Real Nyalalalalong lalalalong long long lilong, Tony diganti nama Real Saitony, Roberto Rouw diganti Real Roberto Wouw, Bakrie diganti Real Bakterie?.  Ababil banget neh KPSI, pake bahasa sok gaul getoh....

3.  Siapa yang diakui AFC & FIFA, PSSI atau KPSI?

PSSI apa KPSI seh yang diakui AFC & FIFA?.  Emang seh KPSI namanya mulai sering disebut, tapi Ane baca berulang kali surat-surat dari AFC, FIFA, hasil MoU, Keputusan JC.  Masih ga percaya Ane minta bantuan Mbah Gugel buat translate ke bahasa Indonesia, masih ga puas Ane translate ke bahasa Jawa, masih ga puas juga Ane translate ke bahasa Melayu, ga puas juga Ane translate ke bahasa Kutu, ternyata Ane cuman nemu satu kalimat doang yang nyebut bahwa KPSI harus dibubarkan selambat-lambatnya pada Kongres PSSI.  Jiahhhh, tepok pantat, merasa pengorbanan waktu Ane sia-sia nyari-nyari yang ga penting, cuman disebut sekali doang udah ngerasa terkenalnya naudzubillahimindzalik banget.

4.  Siapa yang bertanding mewakili nama Indonesia di pentas Internasional?

Ayo, siapa yang tahu tunjuk jari, siapa yang mewakili Indonesia di pentas Internasional, PSSI atau KPSI?.  Konyolnya lagi, KPSI memakai jasa pelatih yang udah disposal alias udah dibuang ke tempat Jin Buang Hajat.  Sejak tahun lalu Ridle sudah dipecat Laos karena gagal mengangkat performa Timnas Laos, sedangkan Pikal sudah dipecat dari Arema ISL dan ditolak oleh Persepam.  Trus Om Bendol?.  Ya, ini mah pelatih yang bikin Indonesia gagal maju ke putaran final Piala Asia (2011) untuk pertama kalinya setelah sebelumnya  selama 16 tahun Indonesia selalu masuk putaran final Piala Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun