Mohon tunggu...
Vladimir Preximovic
Vladimir Preximovic Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Asli Semarang tapi jarang ada di Semarang. Melanglangbuana menjelajah ke seluruh pelosok nusantara demi mengusahakan rezeki yang halal untuk anak-istri dan keluarga....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Efek Kepindahan Semen Padang dan Persijap dari IPL

1 November 2012   15:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06 2202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Sepakbola Bangkit!!!

Banyak perbincangan yang mengangkat rencana kepindahan Semen Padang (dan Persijap) dari IPL ke ISL.  Walaupun kadang kasihan dengan Persijap, yang sepertinya hanya sebagai pelengkap penderita saja, karena tidak sedikitpun media atau suporter yang menyuarakan eksistensi Persijap yang akan pindah ke ISL musim depan.  Kompasioner pun sudah banyak yang membuat artikel mengenai Semen Padang, terutama Uda Manly dan Sutan Palimo.

Sampai beberapa hari lalu, Ane menemukan ada komentator pada suatu artikel yang menarik perhatian Ane mengenai kepindahan kedua klub ini dari IPL.  Sayangnya Ane waktu itu ga sempat print screen komentarnya, dan Ane juga lupa judul artikelnya apa dan dimuat di media mana.  Waktu itu, kurang lebih sang komentator di artikel tsb mengatakan "IPL terancam bubar setelah ditinggal klub-klubnya.  Semen Padang dan Persijap minta pindah ke ISL.  Persiba Bantul dan Arema juga mau pindah, untung ditolak ama ISL.  Kasian IPL, makin sepiii deh....".

Ane jujur aja ketawa dengan komentar tsb.  Maaf bukan bermaksud mengecilkan suporter Semen Padang dan Persijap Jepara, tapi setahu Ane, Semen Padang dan Persijap penontonnya memang tidak terlalu banyak.  Jumlah suporter mereka ke stadion tidak pernah sampai angka 10.000 orang.  Jauh dibandingkan suporter Arema, Persebaya, Persib, Persija, Persipura, PSIS, Persik, Persis, Persiba Bantul dan PSM.  Sebagai penggemar PSIS, Ane juga bersyukur Persijap pindah ke ISL, karena suporter Persijap selalu menjadi biang kerusuhan kalau bermain di Semarang atau saat bertandang ke kandang lawan melewati Semarang.

IPL tidak akan sepi ditinggal Semen Padang dan Persijap.  Memang sayangnya tim-tim yang lolos dari Divisi Utama ke IPL bukan klub-klub dengan tradisi suporter yang kuat.  Pro Duta, Persepar dan Perseman tidak memiliki basis suporter yang banyak.  Begitu juga PSLS, PSIR dan Persbul Buol yang akan mengikuti play off.  Tapi itulah uniknya IPL.  Untuk bisa promosi tidak harus punya suporter yang banyak atau pengurusnya pejabat teras federasi.  Kontradiktif dengan ISL, yang meloloskan tim-tim dengan suporter besar untuk menunjukkan hegemoni bahwa kompetisi mereka lebih ramai dan banyak ditonton.

Masih ingat Arema ISL di awal kompetisi yang terjerembab di papan bawah, meskipun mendapatkan suntikan pemain-pemain gratis dari Bakrie?.  Kala itu Aremania lebih banyak mendukung Arema IPL.  Tapi, setelah berhasil membuat Arema IPL gonjang-ganjing dan berhasil membuat pemain-pemain Arema IPL yang jadi kesayangan Aremania pindah kaki ke Arema ISL, plus menawari ketua Aremania dengan jabatan strategis di pemerintahan daerah, Arema ISL kembali mendapatkan dukungan Aremania.  Dan tahu kan setelah itu, Arema ISL dari yang tadinya pesakitan, tiba-tiba, mak bedunduk, sekonyong-konyong, menjadi tim superior dan berhasil melepaskan diri dari jerat degradasi.

Klub-klub dengan jumlah suporter minim pun harus rela dikorbankan terdegradasi ke Divisi Utama ISL.

Kembali ke topik kepindahan Semen Padang dan Persijap, apakah benar-benar akan membuat IPL bubar?.  Mungkin-mungkin saja sih, tapi Kompasioner semua harus ingat, bahwa reformasi sepakbola Indonesia, cikal-bakal bergulirnya IPL adalah dari Trio Jatim (Persebaya, Persema dan Persibo) plus PSM Makassar.  Jadi, kepindahan Semen Padang dan Persijap itu tidak serta merta merupakan kemenangan ISL.   Baru aja mengambil kembali 2 klubnya aja sudah bangganya minta ampun.  Wajar kalau Bung Widja menanggapi kepindahan klub-klub eks ISL itu dengan santai.  Lha wong masih untung banyak koq.  :-D

Apalagi tahun depan LPIS akan bekerja sama dengan konsultan yang menggawangi J-League (Liga Jepang) dalam memutar kompetisi IPL 2013.  Kedua pihak sepakat untuk saling bekerja sama dan mengadakan Benchmarking untuk kemajuan dan perkembangan Liga Profesional di Indonesia.

http://premierleague.co.id/detil-berita/internasional/j_league_belajar_dari_tiga_negara.htm

Bung Widja tidak perlu khawatir klub-klub eks ISL kembali ke sarangnya lagi.  LPIS harus konsen terhadap klub-klub yang memang mau berubah.  Yang bandel dan ga mau berubah, just say good bye....

Please follow my twitter, baru lho....  :-D

@Preximovic27




Salam Sepakbola Bangkit!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun