Mohon tunggu...
Vladimir Preximovic
Vladimir Preximovic Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Asli Semarang tapi jarang ada di Semarang. Melanglangbuana menjelajah ke seluruh pelosok nusantara demi mengusahakan rezeki yang halal untuk anak-istri dan keluarga....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

AFF Cup Tidak Masuk Kalender AFC & FIFA (Jawaban Artikel Palti Hutabarat)

27 Oktober 2012   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:21 5496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tahun 2009                  97,11 poin

Tahun 2010                  38,68 poin

Tahun 2011                114,35 poin

Tahun 2012                  22,36 poin

Kalau membandingkan peringkat negara lain seperti Filipina, Malaysia dan Singapura yang terus naik.  Lihat lagi faktanya bahwa negara-negara lain tidak mengalami masalah finansial, sehingga bisa mengejar partai uji coba sebanyak mungkin.  Contoh paling nyata adalah Filipina yang di tahun 2012 ini banyak mengikuti turnamen-turnamen kecil seperti Challenge's Cup, Turnamen Hongkong Invitation dan Turnamen Raja Bahrain, selain rajin mengirim undangan ke negara-negara lain yang peringkatnya lebih tinggi untuk beruji coba.   Tentunya ini di luar program naturalisasi yang mereka gencarkan.

Penurunan peringkat juga dialami oleh Thailand, lihat peringkat Thailand sekarang yang di tangga 139, hanya 1 strip di atas Vietnam dan 8 strip di atas Filipina.  Padahal kita tahu, Thailand selalu di posisi 100 besar pada tahun-tahun sebelumnya.  Isu korupsi di sepakbola Thailand telah menyebabkan Thailand nasibnya sama seperti Indonesia, yang bermasalah finansialnya dan kesulitan mengikuti atau menyelenggarakan turnamen uji coba.

Jadi, AFF Cup meskipun tidak masuk ke dalam kalender FIFA & AFC, perannya tetap penting untuk mendulang poin bagi Indonesia dan persiapan menuju kualifikasi AFC Asian Cup 2015.  Tentunya kita tidak mau menjadi lumbung pembantaian bagi China, Arab Saudi dan Irak.  Oleh karena itu, bagi yang masih menghalangi proses bersatunya Timnas dengan alasan-alasan yang tidak logis, maka jargonnya yang mengatakan ingin memperbaiki peringkat Indonesia di FIFA sungguh tidak bisa dipercaya.  Orang-orang itu adalah orang-orang yang senang dengan hancurnya martabat bangsa Indonesia, demi perut sendiri.  Laknatullah....

Salam Sepakbola Bangkit!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun