Hal yang sama berlaku bagi penulis pemula, memperbanyak tulisan akan memperbesar kemampuan menulis kita. Padahal tak sedikit orang ingin tulisannya langsung hebat dalam tulisan pertama sehingga pembaca kagum dan berkomentar "Wow".
Yang harus kita sadari bahwa tulisan yang bagus butuh proses berulang kali. Perulangan tersebutlah yang akan melatih kita menuju kesempurnaan hasil. Tidak jarang kita penasaran dan mencoba menulis. Setelah selesai ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Mungkin tulisannya jelek, tidak beraturan, bikin pusing, atau terlihat konyol. Kemudian kita malas dan tidak menulis lagi.
Tak mengapa, semuanya pernah mengalami hal itu. Mungkin pada tulisan yang kesekian tulisan kita baru terlihat bagus. Menulislah terus, biar saja jelek toh kita masih belajar.
Cuekin saja apa kata orang yang penting kita nulis, tulis apa saja, sesuka kita, semau kita. Jangan terpancing tulisan harus puitis, harus ilmiah, harus panjang, dan aturan lain yang membuat illfeel.
Tapi jangan lupa, untuk memperkaya seni menulis dan materi tulisan kita juga harus membaca. Kalaupun kita sangat sibuk untuk membaca, buka mata dan telinga lebar lebar, memperbanyak melihat kejadian dan mendengar berita. Semakin banyak wawasan berbanding lurus dengan kemahiran menulis. Idealnya sih kita harus banyak membaca dann berdiskusi supaya lihai dan cerdas memilah kalimat.
Menulislah layaknya kita update status, atau mungkin seperti kita menulis diary. Tulis apa saja, kapan saja, dan dimana saja kita mau. Yakin saja suatu saat tulisan kita bagus, sampai akhirnya kita PD untuk berkata "Ini lho tulisan Gw.....