Mohon tunggu...
Viktor Krenak
Viktor Krenak Mohon Tunggu... -

Pemuda desa dari pedalaman Papua, Putus kuliah, sekarang di Kota Baru/Jayapura,sedang "memimpikan" hidup baru yang lebih baik.\r\n\r\nMENULIS BUKAN UNTUK MEMBERONTAK

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemuda Papua Unjuk Kreativitas Seni ‘Papua dalam Keberagaman’

28 November 2014   18:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:36 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_356589" align="aligncenter" width="537" caption="Salah satu Grup Seni sedang unjuk kebolehan mengkreasi Tarian Yospan (dok. Pribadi)"][/caption]

Kamis 27 November 2014 sore hari, Pusat Kota Jayapura, Papua, tampak memberikan suasana berbeda dari biasanya. Ratusan muda-mudi datang berbondong-bondong dengan kostum kesenian berwarna-warni. Mereka datang ke Gedung Olah Raga (GOR) Waringin, Kota Raja, Jayapura. Ada apakah gerangan? Di tempat itu sedang berlangsung Festival Anak Bangsa (FAB). Festival ini digelar oleh kelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GEMAPI). FAB ini sedianya akan berlangsung selama 3 hari (27-29 November) sebagai salah satu ajang unjuk kreativitas dan karya seni pemuda-pemudi yang ada di Papua.

Dengan tema festival ini adalah 'Unity In Diversity, Rise Up Papuan Youth', GEMAPI tengah melombakan sejumlah karya seni seperti Lomba tarian Yospan, Lomba Band, Lomba Rap, Battle Rap, Lomba Dance, dan Battle Dance.

[caption id="attachment_356590" align="aligncenter" width="563" caption="Salah satu peserta lomba menampilkan kebolehan oleh musik dan vokal (dok. pribadi)"]

1417149266503213283
1417149266503213283
[/caption]

Sesuai dengan tema yang diusung, festival ini tidak hanya menampilkan karya seni khas Papua, tetapi juga kekhasan budaya dari luar Papua. Yang berarti pula tidak hanya pemuda-pemudi asli Papua tetapi juga warga Papua yang berasal dari luar Papua, karena bagaimanapun juga, kebudayaan Papua berada di tengah-tengah keragaman kebudayaan Indonesia lainnya yang sudah semesti saling berdampingan dan saling mengembangkan.

[caption id="attachment_356592" align="aligncenter" width="570" caption="Para penonton menyaksikan penuh antusias (dok. pribadi)"]

14171494071962836080
14171494071962836080
[/caption]

Beberapa group kesenian yang sudah tampil pada hari pertama sungguh mengagumkan. Keberagaman sangat tampak dan kompak. Dalam satu group tidak hanya Pemuda asli Papua saja, tetapi ada juga dari etnis lain. Mereka tampak akur dan kompak baik di atas pentas maupun di luar panggung.

[caption id="attachment_356591" align="aligncenter" width="576" caption="Peserta lain sedang menunggu giliran tampil (dok. pribadi)"]

1417149339271645272
1417149339271645272
[/caption]

[caption id="attachment_356593" align="aligncenter" width="542" caption="Peserta lain dengan kostum �Merah-Putih� sedang menunggu kedatangan rekan-rekan satu grupnya di luar GOR Waringin."]

1417149459687918595
1417149459687918595
[/caption]

Kegiatan ini tentu saja patut diapresiasi, apalagi digelar menjelang tanggal 1 Desember di mana sekelompok aktivis pemuda lainnya sedang sibuk mempersiapkan aksi unjuk rasa untuk merayakan HUT OPM (Organisasi Papua Merdeka).  Kelompok yang satu ini memang sering bikin onar demi mimpi mereka untuk mendirikan negara sendiri di Tanah Papua.  Mudah-mudahan 1 Desember tahun ini tidak ada aksi anarkis, sehingga masyarakat dapat terus beraktivitas dengan nyaman.

(Bersambung...)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun