Seorang anggota Brimob Briptu Ronald, Selasa (7/2/2012) tewas ditembak gerombolan bersenjata saat melakukan patroli rutin di area PT Freeport Indonesia. Menurut keterangan Kepala Polda Papua Irjen B.L Tobing Anggota dari Detasemen B Brimob Timika itu, tengah menjalankan patroli rutin di area kerja perusahaan tambang tersebut. Dari informasi yang dihimpun dari masyarakat, patroli polisi itu ditembaki saat mereka melintas di tanggul timur. Seusai penembakan, korban langsung dilarikan ke Klinik Kuala Kencana. Di tempat yang sama (tanggul timur) pada tanggal 9 Januari 2012, dua karyawan kontraktor yang bekerja untuk PT Freeport Indonesia juga tewas ditembak gerombolan bersenjata. Para pelakunya hingga kini belum tertangkap. Korban ditembak oleh kelompok bersenjata yang selama ini dicari oleh polisi. Aparat keamanan menduga, kelompok yang menembak patroli polisi itu adalah kelompok separatis yang dulu dipimpin oleh Kelly Kwalik. Kepala Polda Papua Irjen B.L Tobing mengatakan, saat ini di tengah medan yang sulit, polisi tengah mengejar para pelaku penembakan. http://regional.kompas.com/read/2012/02/07/09484565/Anggota.Brimob.Tewas.Ditembak.Saat.Patroli.
Sepanjang tahun 2012 ini sudah dua anggota Brimob yang tewas ditembak kelompok bersenjata. Sebelumnya, 27 Januari 2012 seorang anggota Brimob Polda Papua bernama Bripda Sukarno, tewas setelah terkena tembakan misterius dari balik pegunungan di Puncak Jaya, Papua. Korban tewas setelah peluru mengenai pipi kirinya.
Aksi-aksi penembakan yang terjadi di Bumi Cedrawasih ini telah membuat situasi di wilayah itu kian mencekam. Kepemilikan senjata api secara ilegal oleh kelompok milisi adalah salah satu pemicunya. Kendati akhir tahun lalu, Polisi memang sudah berhasil menangkap dan membongkar jaringan pemasok senjata ilegal ke Papua dari Ambon, Maluku, namun tampaknya operasi itu belum memberikan hasil maksimal. Buktinya, penembakan dengan menggunakan senjata api masih saja marak di wilayah Papua.
Yang bisa kita lakukan hanyalah mengimbau aparat TNI-Polri yang sedang bertugas di Papua agar meningkatkan kewaspadaan dan secara intens melakukan sweeping kepemilikan senjata api di tengah masyarakat.
Selain itu, Pimpinan Polri juga diminta untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Polda Papua, karena terkesan tidak mampu menghentikan aksi-aksi kekerasan bersenjata di wilayah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H