[caption id="attachment_336841" align="aligncenter" width="456" caption="ilustrasi: okezone.com"][/caption]
Aparat keamanan berhasil mendeteksi keberadaan kelompok-kelompok kriminal bersenjata yang selama ini beroperasi di wilayah pegunungan Papua. Lebih-lebih kelompok kriminal yang dalam sebulan terakhir telah menewaskan sejumlah orang, di antaranya dua anggota Polres Lanny Jaya pada 28 Juli lalu, yaitu kelompok Enden Wanimbo dan kelompok Purom Wenda.
“Kelompok mereka ini ada 30 sampai 40 orang dan mereka dilengkapi dengan 19 pucuk senjata api yang merupakan hasil rampasan terhadap aparat TNI dan Polri yang bertugas di daerah pegunungan,” kata Wakapolda Papua Paulus Waterpauw dalam acara coffee morning dengan sejumlah tokoh masyarakat di Papua di Mapolda Papua, Jayapura, (5/8/2014).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari solusi terbaik mengatasi rasa takut warga lokal di wilayah pegunungan dari aksi-aksi teror kelompok kriminal bersenjata yang sering melakukan perampasan harta milik warga, memeras para pejabat daerah dengan ancaman senjata, bahkan membunuh warga sipil dan aparat keamanan.
“Pembunuhan ini tega banget mereka lakukan padahal mereka tidak berdosa. Mereka hanya pahlawan yang membawa bahan makanan demi masyarakat di sana, begitu juga seorang tukang ojek ditembak saat mengantar penumpangnya. Kalau di tembak TNI mungkin dia ada dendam tapi ini masyarakat yang tidak berdosa di bunuh,” ungkap Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua dalam acara coffee morning itu. (bintangpapua.com 6/8/2014).
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe ketika masih menjabat Bupati Puncak Jaya pernah berujar bahwa jumlah kelompok OPM bersenjata di seluruh Papua hanya sekitar seribu orang, yang terpecah-pecah dalam berbagai kelompok kecil dengan pemimpinnya masing-masing. Karena itu, dalam berbagai kesempatan Gubernur meminta agar saudara-saudaranya yang masih ‘berseberangan’ atau belum seiring-sejalan dengan pemerintah membangun Papua agar mau menanggalkan senjata dan mau membangun kampung halamannya masing-masing. http://politik.kompasiana.com/2013/09/20/gubernur-papua-orang-pegunungan-bukan-pemberontak-591602.html
Sejalan dengan semangat Gubernur, forum coffe morning yang juga dihadiri para Bupati Papua wilayah pegunungan Papua, tokoh adat, dan tokoh agama itu sepakat menuntaskan gejolak di wilayah pegunungan Papua dengan cara damai dan bermartabat. Dalam tempo tujuh hari ke depan, pemerintah daerah dan para tokoh masyarakat di wilayah pegunungan akan mengirim utusan dari Tokoh Agama untuk melakukan dialog dengan kelompok Purom Wenda dan Eden Wanimbo.
Kapolda Papua, Yotje Mende yang belum genap sebulan menggantikan Tito Karnavian menyambut baik langkah itu. Ia mengatakan, dalam penyelesaian masalah Lanny Jaya, pihaknya sama sekali tidak ingin menggunakan langkah represif, melainkan lebih ke langkah preemtif dan preventif.
Kita sambut langkah-langkah bijak dari para pemangku kepentingan di Papua demi menciptakan kedamaian di wilayahnya.Langkah ini tentu dapat mencegah pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain, lebih-lebih pihak asing yang bisa saja memanfaatkan gejolak di Papua untuk kepentingan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H