Gigihnya perjuangan para pejuang Papua merdeka antara lain dilandasi keyakinan bahwa "PAPUA IS GOLDEN GATE OF THEÂ END OF THE WORLD". Melalui google searching, Kompassianer bisa menemukan sejumlah situs terkait Golden Gate ini West Papua, yang tak lain adalah miliknya para aktivis Pro-M (Pejuang / pendukung kemerdekaan papua). Golden Gate yang mereka maksudkan bukanlah sebuah bangunan fisik seperti Jembatan Kerta Negara yang ambruk beberapa waktu lalu, tetapi sebuah visi yang menyemangati mereka untuk tetap memiliki harapan teguh tak tergoyahkan bahwa kemerdekaan bangsa Papua adalah pintu masuk untuk memakmurkan seantero negeri. Dan "Pintu Gerbang Emas" itu sudah di depan mata, khususnya bagi mereka (pejuang papua merdeka) yang meyakini bahwa kemerdekaan Papua Barat telah diproklamirkan pada tanggal 1 Desember 1961. Itu berarti tanggal 1 Desember 2011 mereka akan merayakan "Pesta Emas" atau pesta 50 tahun Papua Barat merdeka....!!! Namun saya berkeyakinan lain, dan ini tidak ada kaitannya dengan urusan iman, tetapi semata-mata keyakinan politik. Mengapa? Karena kemerdekaan yang diyakini telah diproklamirkan 50 tahun lalu itu, tak jelas juntrungannya...ibarat gula-gula yang ditinggalkan oleh tuan-tuan Belanda yang ternyata adalah tuba yang telah meracuni pikiran dan perjuangan sebagian kecil orang Papua. Setelah sekian lama bertahan dalam "perjuangan", apalacur....untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, sebuah pertanda alam pun hadir di negeri bekas kerajaan tertua di negeri ini : Kutai Kertanegara, Kaltim. Jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang lebih tersohor dengan nama Golden Gate itu, 26 November 2011 ambruk. http://www.flickr.com/photos/70258493@N03/6416837713/in/photostream/ Apakah "kejatuhan" Jembatan Kutai Kertanegara ini merupakan pratanda buruk bagi kelompok pro-M...? mengutip lirik lagu Ebiet G Ade : "... Coba kita bertanya pada Rumput yang bergoyang..."
