[caption id="attachment_256416" align="aligncenter" width="491" caption="Sekretariat MSG di Port Vila, Vanuatu (www.up4b.go.id)"][/caption]
Setelah berbagai upaya memisahkan wilayah Papua dari NRKI melalui pintu PBB menemui jalan buntu, para aktivis Papua merdeka kini gencar melobi sejumlah negara di Asia Pasifik agar Papua dimasukan dalam Melanesia Spearhead Group (MSG) .
Organisasi ini lahir dari hasil pertemuan Kepala Pemerintahan Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu dan Kaledonia Baru (FLNKS) di Goroka, Papua Nugini, pada tanggal 17 Juli tahun 1986 untuk membangun kerjasama multilateral dalam bidang ekonomi di kawasan Asia Pasifik Selatan ini.
Pada KTT MSG di Fiji pada Maret 2011, Indonesia diberikan status peninjau (observer) dalam organisasi ini. Selanjutnya, dalam dua tahun terakhir ini, para aktivis Papua merdeka intens melobi negara-negara anggota MSG untuk juga diterima menjadi observer di MSG.
Untuk mewakili para aktivis Papua merdeka, WPNCL (West Papua National Coalition for Liberation) pada beberapa bulan lalu telah mendaftarkan diri ke sekretariat MSG di Port Vila, Vanuatu, untuk menjadi observer MSG, bahkan ingin menjadi anggota penuh. Langkah aktivis Papua merdeka ini mengikuti Kanaks dari Gerakan Kaledonia Baru (FLNKS) yang juga sudah menjadi salah satu anggota MSG. http://www.rnzi.com/pages/news.php?op=read&id=64348
Belum jelas permintaan mereka bakal diterima atau ditolak, awal bulan ini para aktivis Papua merdeka sudah menyebarkan isu bohong bahwa Bendera Bintang Kejora telah berkibar di sekretariat MSG di Port Vila, Vanuatu.
[caption id="attachment_256418" align="aligncenter" width="536" caption="Bendera yang berkibar di di Sekretariat MSG, dari kiri ke kanan: (1) Papua Nugini, (2) Kepulauan Solomon, (3) Vanuatu, (4) Fiji dan (5) FLNKS. (Foto :www.up4b.go.id)"]
Kebohongan itu terkuak setelah situs up4b.go.id mempublish foto di halaman sekretariat MSG di Port Vila, Vanuatu, yang nyata-nyata tidak ada bendera lambang Papua merdeka itu. Dalam foto yang diambil tanggal 12 Mei 2013 itu hanya tampak 5 (lima) bendera, yaitu bendera (1) Papua Nugini, (2) Kepulauan Solomon, (3) Vanuatu, (4) Fiji dan (5) FLNKS.
Missi dari para aktivis Papua merdeka bukan pada upaya memajukan Papua melalui kerjasama ekonomi, tetapi lebih pada bagaimana menggalang solidaritas negara-negara berpenduduk mayoritas etnis Melanesia itu untuk mendukung gerakan Papua merdeka. Tentu saja misi ini tidak sejalan dengan tujuan awal MSG, tetapi atmosfir Papua merdeka di kalangan para pendukungnya seakan tersulut oleh upaya baru melalui MSG itu. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H