[caption id="attachment_205308" align="aligncenter" width="475" caption="Pasukan OPM (sumber : Tempo.co)"][/caption] Hari Minggu (2/9/2012) Tim Khusus Polres Jayapura Kota menangkap salah satu pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Dany Kogoya. Dany Cs. ditangkap di salah-satu Hotel di kawasan Entrop, Jayapura Selatan. Beberapa saat setelah itu, Tim Khusus Polres Jayapura Kota menggerebek markas Dany Kogoya di Abepura Gunung dan menemukan 2 pucuk senjata, ratusan amunisi, alat-alat tajam, sejumlah dokumen perjuangan Papua Merdeka dan lain-lain. http://nasional.news.viva.co.id/news/read/348755-polri-tetapkan-6-tersangka-terkait-danny-kogoya Setelah satu pekan berada dalam tahanan Polisi, Dany Cs dibesuk Mantan Wakil Ketua Perwakilan Komnas HAM Papua Matius Murib yang kini menjabat Direktur Baptis Voice Papua. Dalam Siaran Persnya, Matius Murib antara lain menyatakan Dany Kogoya menyesali perbuatannya dan mau bertobat. Dany mengakui akan bertanggungjawab dan mengklarifikasi kasus-kasus yang dituduhkan Polisi kepada dirinya. Dan bahwa Dany Kogoya siap mengembalikan 2 pucuk senjata kepada pemerintah. http://bintangpapua.com/headline/26420-dany-kogoya-siap-kembalikan-2-pucuk-senjata Sebagaimana diwartakan di media lokal Papua selama sepekan ini, Dany Kogoya dan pengikutnya ditangkap terkait keterlibatan mereka dalam sejumlah kasus kekerasan dan penembakan, yakni kasus penembakan Nafri I, Nafri II dan pembakaran 1 unit Toyota Avanza di TPU Waena. Penyidik Polda Papua sudah memeriksa sekitar 25 saksi. Hasilnya, selain Dany, ada 5 anak buah Dany yang dinaikkan statusnya menjadi tersangka. "Infonya dari 25 saksi itu, ada 6 yang positif tersangka dan ditahan dengan inisial DK, LF, NJ, KJ, TK, dan SK," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa 4 September 2012. Menurut Boy, komplotan Danny Kogoya diduga kuat sebagai pihak yang bertanggungjawab atas aksi kekerasan di Tanjakan Gunung Merah, Wilayah Nafri Jayapura pada tahun 2011 lalu. Dalam insiden itu, 4 warga meninggal dunia dan 3 orang lainnya luka-luka. Sudah Tepat Penangkapan dan penahanan Dany Kogoya dan sejumlah anak buahnya itu dinilai sudah tepat dalam rangka menciptakan suasana aman bagi kelangsungan pembangunan di wilayah Papua. Penangkan itu adalah bagian dari rangkaian operasi penegakan hukum yang dilakukan Polda Papua, mengingat dalam satu tahun terakhir ini, aksi-aksi anarkhis yang dilakukan para aktivis pendukung Papua merdeka dinilai telah mengancam keamanan warga Papua, baik di wilayah ibukota (Jayapura dan sekitarnya) maupun di daerah pedalam. Ancaman terhadap keamanan dan kenyamanan warga Papua memang tidak hanya ulah Dany seorang. Tetapi bertali-temali dengan aksi-aksi kelompok lainnya seperti Mako Tabuni yang terpaksa ditembak bulan Juli 2012 lalu. Selain itu, juga ada gerakan-gerakan lain yang bertameng demokrasi, seperti dilakukan Forkorus Yaboisembut (Ketua Dewan Adat Papua), Buchtar Tabuni, dkk yang mendeklarasikan "Negara" Papua Barat pada Oktober tahun lalu. Mereka kini sedang berurusan dengan proses hukum di Pengadilan. Kita berharap Polda Papua tetap bertindak professional dan konsisten menegakan hukum serta tetap mengedepankan HAM. Hanya dengan cara itu, keinginan untuk menjadikan Papua sebagai Zona Damai dapat terwujud. Semoga ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H