Mohon tunggu...
Viktor Krenak
Viktor Krenak Mohon Tunggu... -

Pemuda desa dari pedalaman Papua, Putus kuliah, sekarang di Kota Baru/Jayapura,sedang "memimpikan" hidup baru yang lebih baik.\r\n\r\nMENULIS BUKAN UNTUK MEMBERONTAK

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kunjungan Jokowi ke Papua Dapat Apresiasi Banyak Kalangan

12 Januari 2015   20:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:18 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan rahasia lagi, pembangunan di kawasan Timur Indonesia khususnya di wilayah Papua sering dikeluhkan banyak pihak. Karenanya kunjungan Presiden Jokowi ke Papua pada 27-29 Desember 2014 lalu untuk melihat dari dekat kondisi Papua mendapat apresiasi positif dari sejumlah kalangan.

Koordinator Pokja Infrastruktur Kawasan Timur Indonesia Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ferrianto Djais mengaku Pembangunan di Papua tidak berjalan cepat karena hanya bersifat sektoral. Ferrianto yang mengaku lama tinggal di Papua ini gembira melihat perhatian serius yang ditunjukkan Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Sudah lama Ferrianto berharap agar Pemerintah mencanangkan pembangunan terintegrasi. Tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga harus memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan membangun perekonomian daerah. Harapan Ferrianto itu mulai tampak dengan berbagai gebrakan Jokowi.

Harapan yang sama juga datang dari tokoh akademisi yang juga tokoh Gereja Papua, Pater Neles Tebay. Harapan Pater Neles lebih fokus kepada upaya menciptakan suasana damai di Papua. Suasana damai adalah kondisi kondusif yang harus diciptakan dan dijaga sedemikian rupa guna mendukung kelancaran pembangunan di Papua. Pastor dari wilayah pegunungan ini mengapresiasi kehadiran Jokowi di Papua. Neles mengatakan, Jokowi adalah satu-satunya Presiden Indonesia yang menekankan persatuan dan keterlibatan dari semua pemangku kepentingan dalam membangun Papua yang damai.

Baginya, ajakan Presiden kepada kelompok masyarakat yang masih berada di atas gunung-gunung untuk bersama-sama membangun Papua sebagai tanah yang damai memberikan harapan bagi rakyat Papua bahwa akan ada komunikasi politik yang dibangun pemerintah untuk melibatkan orang Papua yang masih bergerilya di hutan dan yang hidup di luar negeri untuk menciptakan kedamaian di Papua.

Anderas Harsono dari organisasi pegiat hak asasi manusia Human Rights Watch, juga punya harapan yang sama. Menurutnya, membenahi Papua tidak dapat dilakukan tanpa menyoroti soal pelanggaran HAM, reformasi pejabat sipil dan militer, serta membuka isolasi wilayah tersebut. Selama ini, terdapat lusinan kasus yang melibatkan dugaan penggunaan kekerasan oleh polisi, militer, agen intelijen dan sipir penjara saat menghadapi warga Papua yang melakoni hak mereka untuk berkumpul. Andreas menepis anggapan bahwa bila akses itu dibuka isu kemerdekaan Papua akan marak berhembus.

Tokoh Gereja Kingmi, Pdt. Benny Giay menyoroti soal masih banyaknya tahanan Papua merdeka di sejumlah Lapas. Dirinya berharap, Presiden Jokowi dapat membuat suatu keputusan untuk melepaskan 65 tahanan politik Papua yang saat ini dipenjara.

Harapan-harapan di atas tentu telah menjadi masukan positif bagi pemerintahan Jokowi. Semoga Jokowi dengan pembawaannya yang sederhana dapat menjadi obat penyegar di tengah arus politik yang membingungkan sebagian masyarakat Indonesia saat ini, khususnya di Papua. Kiranya Jokowi tidak hanya memberikan harapan kosong tetapi mampu menuntaskan berbagai masalah yang terjadi di Papua. Terlepas dari isu-isu tentang berbagai aksi kekerasan di  Papua, Jokowi memang sudah mempunyai ruang tersendiri di hati masyarakat Papua. Dari yang tinggal di kota, hingga yang tinggal di Honai-honai di kampung pedalaman yang sulit dijangkau. Semoga [*]

Sumber bacaan :

http://www.merdeka.com/uang/kenyataan-pahit-lambannya-pembangunan-di-papua.html

https://www.flickr.com/photos/70258493@N03/16033252588/in/photostream/

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/10/141021_jokowi_papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun