Pengaruh Industri terhadap Budaya Pertanian dalam Mayarakat Pesisir Dukuh Tapak,Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Upaya dalam mendukung pembangunan pertanian telah banyak dilakukan oleh berbagai negara-negara khususnya yang memiliki potensi di bidang pertanian. Begitu juga dengan berbagai inovasi dalam mendukung pertanian di setiap wilayah juga berkembang dan menghasilkan untuk mendukung perubahan ke arah pembangunan yang lebih baik khususnya dalam bidang pertanian. Indonesia memiliki lahan perairan yang sangat luas dengan daratan yang cukup subur untuk tumbuhan pangan. Oleh karena itu, penduduk Indonesia sebagian besar bekerja sebagai buruh tani karena potensi alam yang dimiliki oleh negara dengan banyaknya pulau-pulau ini. Berbagai hasil pertanian yang dihasilkan juga beragam karena setiap wilayah di Indoensia memiliki kandungan tanah yang berbeda-beda tetapi tanaman pangan yang dihasilkan juga memiliki keberagaman. Pada abad saat ini pertanian di Indonesia sedang melakukan berbagai inovasi dimana teknologi saat ini juga berkembang. Masyarakat Indoensia juga memiliki rasa agar produk yang dihasilkan cukup baik. Sejalan dengan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan maka kegiatan jasa dan bisnis dalam bidang pertanian juga terjadi peningkatan baik dari cara produksi hingga kualitas hasil pertanian.
Produk pertanian yang biasanya dikenal dengan produk mentahan yang mudah rusak dan tidak tahan lama sehingga dalam pengolahannya memerlukan proses pengolahan yang lebih baik. Menurut Praditya,2010:17 menyatakan bahwa diperlukannya suatu industri pengolahan hasil pertanian. Kagiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertanian dan nindustri yang biasanya dikenal dengan agroindustri. Agroindustri di Indonesia saat ini merupakan kegiatan yang sedang unggul dalam pembangunan nasional dalam berbagai aspek yang luas . Agroindustri adalah suatu bidang industri yang saling berkaitan dengan sektor di bidang  pertanian, maka dari itu agroindustri saat ini dipandang sebagai penghubung sekaligus jembatan yang strategis untuk mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara pertanian dan industry baik pada segi nilai tambah ataupun segi penyerapan tenaga kerja.
Kebanyakan masyarakat yang meyakini bahwasanya pembangunan agroindustri merupakan kelanjutan dari pembangunan pertanian dimana apabila pembangunan pertanian berhasil maka pembangunan agroindustry pun juga berhasi. Begitupun sebaliknya apabila pembangunan pertanian gagal maka pembangunan agroindustri juga berkembang sangat lambat. Hal tersebut didapat karena sebagian besar input dari agroindustri berasal dari pertanian (Soekartawi 2000: 17). Dalam pembangunan sektor pertanian dimana industri sebagai penggerak utama perkembangan pertanian di masa yang akan datang khususnya di masa revolusi industry 4.0 dan pertanian merupakan sektor andalan dan peran keduanya sangat penting terutama peran industri juga akan semakin besar karena pengolahan pertanian sangat bergantung.
Tujuan
Dapat mengetahui pengaruh industri terhadap pertanian di Dukuh Tapak, Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang
TINJAUAN TEORI
Struktur Ekonomi Indonesia
Struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan (Dumairy, 1996:46), antara lain :
Tinjauan makro sektoral
Tinjauan keruangan
Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan
Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
Berdasarkan tinjauan makro sektoral, sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya agraris (agricultural), industrial, atau niaga (commercial),tergantung pada sektor produksi apa yang menjadi tulang punggung perekonomian yang bersangkutan. Berdasarkan tinjauan keruangan (spasial), suatu perekonomian dapat dinyatakan berstruktur kedesaan/tradisional dan berstruktur kekotaan/modern. Hal ini tergantung pada apakah wilayah perdesaan dengan teknologinya yang tradisional yang mewarnai kehidupan perekonomian itu, atau apakah wilayah perkotaan dengan teknologinya yang sudah relatif modern yang mewarnainya. Jika ditinjau secara makro sektoral, struktur ekonomi Indonesia sesungguhnya masih dualistis. Sumber mata pencaharian utama sebagian besar penduduk masih sektor pertanian. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut masih agraris. Akan tetapi penyumbang utama pendapatan nasional adalah sektor industri pengolahan. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut sudah industrial. Semua itu berarti bahwa secara makro-sektoral ekonomi Indonesia baru bergeser dari struktur yang agraris ke struktur yang industrial.
Teori Sektor Pertanian
Sektor pertanian adalah sektor yang paling dasar dalam perekonomian yang merupakan penopang kehidupan produksi sektor-sektor lainnya seperti subsektor perikanan, subsektor perkebunan, subsektor perternakan. peranan penting dari sektor pertanian itu sendiri adalah dalam membentuk penyediaan kesempatan kerja dan berkontribusi terhadap pembentukan produk domestik bruto dan ekspor. Menurut analisis Klasik dari Kuznets adalah pertanian di negara-negara sedang berkembang merupakan suatu sektor ekonomi yang sangat potensial, terdapat 4 bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yaitu sebagai berikut :
Ekspansi dari sektor-sektor ekonomi non pertanian sangat tergantung pada produk-produk dari sektor pertanian.
Kuatnya bias agraris dari ekonomi
Sumbangan output terhadap pembentukan produk domestik bruto dan andilnya terhadap penyerapan tenaga kerja
Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran
Strategi Pembangunan Yang Seimbang Atau Tidak Seimbang
Strategi pembangunan yang seimbang adalah melaksanakan pembangunan sektor pertanian dan sektor industri secera serentak dan serempak. Sektor industri selain memberikan lapangan pekerjaan juga meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap produk yang dihasilkan. Pembangunan sektor pertanian dan sektor industri akan akan memperkokoh struktur perekonomian suatu wilayah. Dalam strategi pembangunan yang tidak seimbang, yang harus diperhatikan adalah pemilihan bidang usaha atau sektor yang dapat memberikan daya imbas
menumbuhkan bidang usaha atau sektor-sektor lainnya dalam perkonomian.
Pengertian Hubungan Industrial
Hubungan Industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi barang atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan perubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja. Disamping itu masyarakat juga mempunyai kepentingan, baik sebagai pemasok faktor produksi yaitu barang dan jasa kebutuhan perusahaan, maupun sebagai masyarakat konsumen atau pengguna hasil-hasil perusahaan tersebut. Pemerintah juga mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung atas pertumbuhan perusahaan, antara lain sebagai sumber penerimaan pajak. Jadi hubungan  industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan tersebut. Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau Management-Employees Relationship.
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Wilayah
Di daerah pedesaan masyarakat lebih menitikberatkan pada pertanian sebagai sumber kehidupan dan memenuhi kebutuhannya. Tidak hanya di daerah pedesaan pengunungan di daerah desa pesisir juga terdapat pertanian tidak hanya pertanian sawah tetapi budidaya ikan tambak. Setiap wilayah memiliki potensinya masing-masing untuk dikembangkan.
Berdasarkan data monografi Kelurahan Tugurejo didapat bahwa akhir bulan Desember 2013, jumlah penduduk di Kelurahan Tugurejo mencapai 6.567 jiwa, dengan jumlah penduduk yang sudah bekerja mencapai 5.012 jiwa. Penduduk yang berprofesi sebagai petani sendiri ada 72 jiwa (1,44%) dan sebagai buruh tani 201 jiwa (4,01%). Serta penduduk yang menjadi buruh industry cukup banyak sekitar 1.117 jiwa. Petani di sini termasuk petani ikan atau petambak. Berdasarkan hasil perolehan data dari Kelompok Petambak Sido Rukun tahun 2013 dimana untuk Dukuh Tapak, terdapat sekitar 25 orang yang memiliki tambak dengan pekerja (buruh) 1-2 orang per tambaknya.
Metode Dalam Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan analisis deskriptif. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder tentang kondisi masyarakat pesisir Dukuh Tapak berdasarkan mata pencahariannya. Studi literatur dan dokumen dilakukan dengan penelusuran bahan dokumen dan pustaka yang berupa arsip, dokumen, hasil-hasil penelitian, bukubuku, surat kabar/majalah, dan sumber internet yang memiliki relevansi dengan objek kajian.
Pengaruh Industri Terhadap Pertanian
Berdasarkan data dari Kelompok Petambak Sido Rukun tahun 2013 Luas pertanian tambak di Kelurahan Tugurejo sekitar 508 Ha tetapi untuk daerah Dukuh Tapak hanya sekitar kurang lebih 50 Ha saja yang sebagian tambak yang dihasilkan adalah tambak ikan bandeng yang juga bercampur dengan udang windu. Lahan yang didapat tidak lain hasil warisan dari keluarga tetapi juga banyak penduduk yang tidak memiliki lahan tambak sendiri. Maka biasanya mereka yang memiliki tambak sendiri memiliki pekerja kurang lebih 2 hingga 3 orang untuk membantu mengolah tambak mereka juga bergantung luas tambak yang dimiliki karena berkaitan dengan upah pekerja. Berdasarkan data dari jurnal bahwasanya pada saat panen ikan bandeng setiap 3 hingga 4 bulan dengan jumlah 5 kwintal dengan pendapatan dari tambak bandeng sendiri sekitar Rp 2.500.000 hingga Rp 4.500.000 tetapi hal tersebut tentunya tergantung dari harga jual di pasaran. Pada saat panen udang setiap 2 hingga 2.5 bulan yang membantu pengeluaran biaya pakan, upah pekerja, hingga peralatan-peralatan tambak yang perlu di ganti. Oleh karena itu petani tambak perlu mensiasati bagaimana dalam suatu tambak dapat menghasilkan lebih dari satu hasil pertanian tambak agar pengeluaran dapat tertolong.
Dalam bekerja di bidang pertanian tambak di daerah Dukuh Tapak saat ini bukanlah menjadi pekerja yang utama. Hal tersebut karena penghasilan yang diperoleh dari hasil pertanian tambak masih terbilang tidak dapat mensejahterakan masyarakat karena upah yang dirasa kurang dan kebutuhan yang semakin meningkat maka bekerja di bidang pertanian hanya sebatas pekerja sampingan. Berdasarkan data pekerjaan di daerah tersebut yang mana bekerja sebagai buruh industri lebih banyak dari pada masyarakat yang bekerja di bidang pertanian. Hal yang menjadi latar belakang budaya masyarakat setempat yang beralih profesi menjadi buruh industri. Ditambah lagi perkembangan zaman saat ini bahwa untuk mensejahterakan keluarga perlu adanya pemikiran yang tanggap dan kritis agar apa yang dilakukan dapat menghasilkan pendapatan yang cukup. Pada bidang pertanian dimana waktu yang ditempuh untuk menghasilkan uang perlu waktu yang cukup lama dan berbulan padahal kebutuhan pokok setiap harinya harus terpenuhi.
Maka tidak di herankan apabila industri di wilayah tersebut tidak di gemari karena penghasilan yang cukup, pekerjaan yang tidak terlalu memakan waktu yang lama. Adanya industri di suatu wilayah yang tingkat kesejahteraannya masih kurang menjadi unggul karena dapat menjadi perubahan baik negatif maupun positif dari segi sosial, ekonomi masyarakat hingga lingkungan. Pada daerah ini indutri menjadi penyambung kehidupan masyarakat pesisir. Tetapi juga adanya dampak perubahan yang terjadi. Sehingga adanya industri dapat menjadi peluang tetapi juga menjadi ancaman di suatu wilayah. Peluang industri dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Masalah yang timbul seperti adanya perubahan pekerjaan masyarakat yang dulunya sebagai buruh tani tetapi saat ini menjadi buruh industri, adanya penambahan jumlah penduduk karena masyarakat dari luar wilayah juga ingin bekerja sebagai buruh industri. Sehingga pada wilayah tersebut terjadi perubahan struktur pola ruang kawasan. Terhadap lingkungan adanya industri tersebut berpengaruh karena tentu terdapat pencemaran yang dihasilkan.
Pada daerah Dukuh Tapak perkembangan industri sudah ada seperti PT. Indofood. Lokasi industri tersebut dapat dibilang strategis karena letaknya yang dekat dengan pesisir dimana hasil olahan dari industri tersebut berasal dari perairan tetapi juga menjadi ancaman bagi lingkungan karena terdapat sungai yang mengalir ke arah pantai yang digunakan sebagai saluran pembuangan limbah. Dan terdapat industri besar lainnya di Kelurahan Tugurejo yang membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga banyak sekali masyarakat yang beralih pekerjaan. Pertanian dan industri seharusnya saling berkaitan dan saling menunjang tetapi kenyataannya banyak alih fungsi lahan dari pertanian menjadi  industry. Dibawah ini terdapat data industri di Kelurahan Tugurejo yang membuat budaya pertanian berubah menjadi kegiatan industri.
Perkembangan industri yang kurang sejalan dengan perkembangan pertanian membuat salah satu pada sektor tersebut menjadi lemah. Pada saat perkembangan industri di Kelurahan Tugurejo tersebut banyak lahan pertanian yang menjadi dampaknya khususnya harga jual yang rendah. Terjadi alih fungsi lahan dari lahan yang banyak lahan pertanian justru menjadi industri. Hal ini yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan karena pembangunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kesesuaian lahan wilayah tersebut. Pengaruh adanya industri yang berada di wilayah yang mana masyarakatnya sangat bergantung pada alam akan berubah. Dengan upah yang ditawarkan yang menggiurkan masyarakat sehingga mereka lebih memilih untuk mengutamakan pekerjaan di bidang industri. Tetapi pada segi sosial masyarakat tertap terjalin kekeluargaan yang masih baik. Perkembangan pertanian dan industri di wilayah ini tetap berjalan meskipun sudah tidak banyak lagi masyarakat yang memprioritaskan pertanian tambak bahkan pemilik tambak pun selain bekerja di industri juga tetap menjalankan pertanian tambaknya sebagai sampingan saja.
KESIMPULAN